Taktik Licik Buzzer Politik

Dengan mengelompokkan akun ini memudahkan Rahaja untuk memainkan sebuah isu dan membentuk opini publik. Misalnya Rahaja membuat akun yang berpura-pura mendukung Anies Baswedan untuk menyerang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sehingga bisa terbentuk opini bahwa yang menyerang adalah kubu Anies.

“Jadi bisa saya menyerang kubu AHY pakai kubu Anies . Nanti kalau ada orang tracking itu dikiranya tim Anies. Atau menyerang kubu Ahok dengan menggunakan akun AHY. Sekompleks itu, jadi seperti rumit,” kata Rahaja.

Rahaja mengatakan menyerang bisa dijadikan sebagai bentuk pertahanan. Misalnya saja untuk meredam isu tertentu, timnya akan membuat konten tandingan.

“Kalau diserang kami bisa membicarakan hal lain. Bisa juga menyerang lagi atau membuat isu lain untuk meredam. Daripada membalas serangan dan dia semakin diserang, akhrinya kami (buzzer) sebagai perwakilan publik bisa seolah-olah membelanya,” kata Rahaja. (Cnni)