Tokoh NU Hilang dari Kamus Sejarah, Tengku Zul: Jangan Lengah!

eramuslim.com – Mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain  menilai, nama tokoh Nahdatul Ulama (NU) yang dihilangkan dari Kamus sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemendikbud, diduga merupakan upaya memutar balikan fakta sejarah . Tengku Zul meminta umat Islam tidak lengah.

“Kaum muslimin jangan lengah. Amati dan catat para pembela PKI yang mau memutarbalikkan sejarah kebiadaban PKI,” ucap Tengku Zul Twitter-nya, Rabu (21/4).

Diketahui, selain tokoh pendiri NU hilang dari kamus sejarah  Indonesia, tokoh Komunis malah muncul dan diulas dalam kamus setebal 339 halaman itu.

Misalnya, muncul profil Henk Sneevliet. Sneevliet diketahui adalah pendiri Indische Social-Democratische Vereniging (ISDV), organisasi beraliran kiri yang menjadi partai komunis pertama di Asia.

 

Ada juga profil Darsono atau Raden Darsono Notosudirjo adalah tokoh Sarekat Islam (SI) yang pernah menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia pada 1920-1925.

Hingga Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit yang merupakan Ketua PKI. Profil DN Aidit ditemukan pada Kamus sejarah Indonesia halaman 58. Tengku Zul kemudian mengungkapkan kekecewaannya.

“Kiyai, Santri, TNI bukan musuh rakyat. PKI adalah musuh negara dan rakyat. Awas tipu daya makhluk Anti Tuhan dan anti Agama. Selamatkan NKRI dari kaum kiri,” ujar Tengku Zul.

Tengku Zul menilai, seolah Komunis mulai digambarkan dengan citra yang baik. Sebagai korban.

“Di belahan dunia Komunis biadab bunuh jutaan orang. Di NKRI Komunis mulai digambarkan baik, culun, korban kejahatan Tentara dan Kiyai serta Santri. PKI memberontak tahun 1948 proklamasi-kan Republik Soviet, yang jahat Muhammad Hatta PKI 1965 yang jahat pak Harto dan ABRI. Waspad,” cetus Tengku Zul.

“Ujung ujungnya nanti dijawab. Itu baru draft. Belum final. Nanti di final akan dimasukkan nama KH Hasyim Asy’ari kemudian baru diterbitkan. Lha, babak penyisihan saja sudah out, bagaimana bisa masuk final?Sementara 4 tokoh PKI masuk duluan.Capek deh. Kerjanya begitu melulu,” pungkas Tengku Zul.