Iramawati Oemar: Stop Jadikan Ibadah Sebagai Pencitraan!

Tokohnya yang diusung jadi caleg ternyata tak cukup percaya diri maju mengandalkan gagasan, konsep, pemikiran cemerlang. Dia lebih percaya memajang fotonya memakai kerudung di pohon-pohon, di jalanan, merusak keindahan kota, sama saja, tak beda dengan yang sudah dilakukan banyak caleg lainnya.

* * *

Terakhir yang jadi heboh di media sosial adalah foto Presiden Jokowi menjadi imam sholat di Afghanistan, sekaligus foto beliau menjadi makmum sholat di tempat yang sama, dengan urutan makmum (di shaf pertama) yang sama persis. Bedanya hanya terjadi pertukaran imam dan makmum. Nettizen pun jadi ramai membincangkannya.

Belakangan, Kompas merilis berita klarifikasi tentang kedua foto itu, yang satu bersumber dari keterangan Pramono Anung, Sekretaris Kabinet yang ikut serta dalam kunjungan kerja Presiden ke Afghanistan, sedang berita yang satu lagi merujuk pada keterangan Presiden Jokowi sendiri.

Pramono Anung menjelaskan bahwa benar Pak Jokowi menjadi imam sholat Dhuhur, setelah itu dilanjutkan dengan sholat sunnah dimana Pak Jokowi tidak lagi menjadi imam, melainkan ikut jadi makmum. Hal itu dimuat di Kompas tanggal 31 Januari 2018 jam 09.53 WIB. Sedangkan cerita versi Pak Jokowi lain lagi, beliau mengatakan justru sholat Dhuhur dipimpin oleh imam masjid setempat.

Setelah itu, karena berstatus musafir, maka Pak Jokowi dan rombongan sholat jamak taqdim Ashar. Saat sholat jamak taqdim inilah Pak Jokowi menjadi imam. Berita ini dirilis Kompas di hari dan tanggal yang sama, pada jam 11.47 WIB. Bagaimana bisa hanya berselang 2 jam saja, ada keterangan dari 2 orang yang berbeda, keduanya sama hadir di tempat tersebut (Afghanistan), namun keterangannya justru BERTOLAK BELAKANG?