Sebentar Lagi Jokowi Rontok

Inilah yang dalam bahasa konstitusi “Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa” yang kemudian menyebabkan “rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Seorang Jokowi sebagaimana penguasa-penguasa lainnya akan gentar jika teriakan terus menggema.

Konsekuensi pilihan hanya dua yaitu mempertahankan singgasana dengan segala cara melalui pengerahan kekuatan represif atau menyerah mengalah demi keselamatan bersama. Pilihan kedua lebih arif. Langkahnya adalah mengundurkan diri walau dengan terpaksa.

Pukulan telah berulang ulang baik “jab jab” maupun “hook”. Kebijakannya elitis tidak populis. Ketika populis pun ternyata bermotif pencitraan. Tinggal menunggu langkah “blunder” yang emosional agar rakyat melepaskan pukulan “upper cut” yang menggoyahkan. TKO atau KO.

Jokowi pun rontok dan rakyat bernapas lega. Selanjutnya merencanakan pemulihan untuk masa depan yang lebih baik.

17 Agustus adalah hari kemerdekaan kita. 18 Agustus adalah hari kelahiran ideologi dan konstitusi kita.

Mari bersama-sama menyelamatkan Indonesia. Jangan biarkan rakyat dijajah oleh pemimpin dari bangsanya sendiri.

Allahu Akbar-Allahu Akbar.

Merdeka!

M. Rizal Fadillah

Pemerhati politik dan kebangsaan.

(sumber: glr)