Ajudan Abbas: Hamas Tidak Harus Mengakui Israel

Seorang pembantu presiden Palestina yang didukung Barat, mengatakan mediator internasional harus membatalkan permintaan mereka untuk meminta penguasa Gaza Hamas mengakui Israel.

Nabil Shaath berbicara hanya beberapa jam sebelum Presiden Mahmoud Abbas pemerintah dari Tepi Barat menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan Hamas, mengakhiri keretakan kedua faksi yang saling bersaing itu selama empat tahun. Dan sebuah pemerintah bersama akan terbentuk menyusul terjadinya rekonsiliasi.

Hamas telah lama menyerang Israel dan mengutuk negosiasi dengan Israel.

Kuartet mediator Timur Tengah – AS, Uni Eropa, PBB dan Rusia – ingin Hamas untuk mengakui Israel dan mengutuk cara kekerasan.

Namun Nabil Shaath mengatakan kepada Radio Israel hari Rabu ini (4/5) bahwa permintaan negara kuartet tersebut "tidak adil, tidak dapat diterapkan dan tidak masuk akal."

Dia mengatakan satu-satunya negara Kuartet harus ketahui adalah bahwa Hamas akan menahan diri dari melakukan kekerasan dan tertarik dalam proses perdamaian.(fq/ap)