Al-Qasam : Tak Ada Kemajuan Soal Gilad Shalit

Sayap militer Hamas – Brigade Izzuddin Al-Qasam menyangkal laporan hari Selasa yang lalu,  mengenai telah adanya kemajuan berkaitan dengan persoalan tawanan prajurit Israel – Gilad Shalit.

“Tidak ada yang baru yang telah terjadi berkaitan dengan hal ini,” kata Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qasam.

Dalam pernyataannya ke media, Ubaida mengatakan “Berita yang tersebar di media massa tentang akan adanya pertukaran tawanan dengan Shalid hanyalah prediksi media Israel saja.”

“Jika memang ada hal-hal baru yang terjadi sehubungan dengan kasus ini, kami tentu akan membuat pernyataan,” tambahnya.

Mengutip sumber Palestina, surat kabar harian Israel – Hareetz sebelumnya pada hari Senin telah melaporkan adanya kemajuan signifikan yang telah dibuat berkaitan dengan tawanan prajurit Israel Gilad Shalid.

Sumber tersebut melaporkan, menurut dugaan persetujuan soal tersebut akan tertunda sampai batas waktu PM Israel Ehud Olmert meninggalkan kantornya.

Mereka juga melaporkan, terlihat adanya konfirmasi dari sebuah komunike yang diambil dari kantornya Olmert yang menyatakan bahwa negoisasi yang diambil Israel tidak akan merugikan pihak mereka.

Israel kini tengah melakukan negoisasi dengan pihak Mesir melalui tiga anggota tim nya, yang terdiri dari penasehat diplomatik Olmert – Shalom Turgeman, kepala keamanan Shin Bet – Yuval Diskin, dan Ofer Dekel, yang sebelumnya terlibat dalam negoisasi dalam persoalan Shalid.

Sementara itu, Olmert sebelumnya pada hari Selasa mengatakan Israel akan terus berusaha untuk membebaskan Shalit, meskipun Senin kemarin terjadi penundaan perundingan – seperti yang dipublikasikan melalui harian Israel Ma’ariv.

"Kami telah menghadapi persoalan Shalit selama tiga tahun terakhir ini dan kami dengan segala kekuatan dan upaya akan menyelesaikan persoalan tersebut," kata Olmert seperti dikutip Haaretz .

Gilad Shalit telah ditawan oleh pejuang Palestina dalam penyerbuan lintas-perbatasan pada tahun 2006 lalu.

Dalam pertukaran untuk pembebasan tawanan, Hamas menuntut agar Israel membebaskan ratusan orang Palestina yang ditahan oleh mereka. (fq/mna)