Eramuslim – Memasukan warga Palestina menjadi seorang tahanan administratif adalah senjata baru yang kini digunakan pemerintah Zionis Israel sejak beberapa tahun yang lalu untuk memenjarakan warga Palestina tanpa adanya batasan hukuman ataupun sidang pengadilan.
Akan tetapi apakah tahanan administratif itu? Bagaimana sejarahnya bangsa Yahudi menerapkan dapat menerapkan label tahanan administratif kepada warga Palestina? Berikut sedikit ulasannya bagi kita semua untuk mengenalnya;
Tahanan administratif adalah tahanan yang dipenjara tanpa adanya proses pengadilan dan bukti kesalahan yang jelas oleh pemerintah Zionis Israel. Mereka yang dinyatakan sebagai tahanan administratif akan selalu berada dalam penjara sampai pemerintah Zionis Israel menghendaki tahanan tersebut keluar.
Penahanan administratif dilakukan pertama kali oleh pihak berwenang Inggris pada tahun 1945 dengan menangkap sejumlah warga Palestina dan memasukan mereka kedalam penjara, meskipun kurangnya bukti yang cukup untuk membuktikan kejahatan mereka.
Hukum ini kemudian diadopsi oleh Zionis Israel dari Kerajaan Inggris yang kini gantian menjajah Palestina.
Warga Palestina yang ditangkap menjadi tahanan administratif biasanya adalah warga yang dianggap dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan Israel. Biasanya penangkapan ini atas rekomendasi badan intelejen dan mendapat persetujuan dari komandan wilayah militer Yahudi.
Mereka yang menjadi tahanan administratif akan dipenjara selama 6 bulan lamanya untuk tujuan pemeriksaan. Dan jika tidak didapati bukti yang cukup mereka kembali diperpanjang masa penahanannya hingga 6 bulan mendatang, hingga berulang-ulang perpanjangan masa tahanan.
Menurut catatat Lembaga Tahanan Palestina hingga bulan Agustus tahun 2015 menyatakan bahwa ada sekitar 370 tahanan administratif yang kini masih mendekam di dalam penjara Zionis Israel. (Anatolia/Ram)
