Az-Zahhar: Serangan Eilat Digunakan Sebagai Dalih untuk Menyerang Gaza

Rangkaian serangan penembakan di Israel selatan pada hari Kamis pekan lalu adalah bagian dari "operasi ambigu" yang digunakan sebagai dalih untuk menyerang Jalur Gaza, pemimpin senior Hamas Mahmud Az-Zahhar mengatakan Rabu kemarin (24/8).

Israel mengatakan pejuang dari Gaza bertanggung jawab atas serangan di dekat Eilat yang menewaskan delapan orang Israel.

Selama empat hari, Israel membombardir Jalur Gaza menewaskan total 16 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, pada saat pejuang di Gaza membalas dengan menembakkan lebih dari 100 roket di perbatasan yang menewaskan satu warga Israel.

Pasukan Israel menewaskan lima penyerang di Eilat, kata pejabat, tetapi tidak mengungkapkan identitas mereka, yang Az-Zahhar catat sebagai langkah yang tidak biasa.

"Sejauh ini kita tidak tahu siapa mereka dan dari mana mereka berasal. Israel tidak mempublikasikan foto mereka, atau foto dari warga Israel yang dibunuh seperti yang biasanya mereka lakukan.

"Selanjutnya, tidak ada faksi-faksi Palestina mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu," tambah pejabat Hamas.

"Agresi ini dilakukan demi agresi dan ada justifikasi. Kemudian mereka menargetkan pemimpin terkemuka Komite Perlawanan Rakyat (PRC) di Rafah Abu Awad An-Nayrab dan lima orang lain dan faksi-faksi perlawanan menemukan diri mereka berkewajiban untuk melakukan pembalasan."

Az-Zahhar mengatakan tugas Hamas adalah "untuk berkoordinasi dengan fraksi lain, mengatur kegiatan perlawanan, dan melindungi Jalur Gaza dari serangan."

Ia mengatakan semua faksi sepakat untuk gencatan senjata sementara dan mempertahankan hak untuk menanggapi serangan Israel.

"Hamas bukan petugas polisi yang melindungi kepentingan Israel," katanya, menjelaskan bahwa Hamas berusaha melakukan gencatan senjata bukan untuk bekerja sama dengan Israel atau menyerah pada tuntutannya.

Az-Zahhar membantah klaim bahwa beberapa faksi pejuang yang menyerang Israel sebenarnya front untuk Hamas dengan nama yang berbeda.(fq/mna)