Bentrokan Warga Palestina dengan Polisi Israel

Setidaknya lima warga Palestina dilaporkan terluka oleh tembakan peluru karet termasuk seorang paramedis setelah pasukan Israel mencoba membubarkan membubarkan kerumunan demonstran di Silwan, Yerusalem Timur, pada hari Ahad kemarin (25/4).

Demonstran Palestina dengan pasukan keamanan Israel terlibat bentrok setelah pemukim Yahudi melakukan aksi pawai berbaris di lingkungan Arab Silwan di Yerusalem Timur.

Bentrokan ini terjadi menyusul datangnya utusan AS untuk Timur Tengah yang mengakhiri pembicaraan tiga hari pada hari Ahad tanpa ada terobosan baru, namun utusan AS tersebut mengatakan dirinya akan kembali minggu depan.

Para pemukim sayap kanan, yang melakukan aksi pawai pada hari Ahad kemarin, menginginkan warga Palestina diusir dari wilayah itu dan rumah mereka dirobohkan.

Puluhan pengunjuk rasa Palestina menutup pintu masuk ke lingkungan Al-Bustan – di lokasi situs yang menjadi perselisihan – mereka melemparkan batu dan membakar ban untuk melawan polisi Israel yang berusaha membubarkan para demonstran, kantor berita Palestina melaporkan.

Bentrokan pecah di lingkungan Al-Bustan di Silwan pada hari Ahad pagi antara warga Palestina dan polisi Israel di dekat sebuah tenda yang didirikan sebagai protes menjelang pawai pemukim Yahudi masuk ke wilayah tersebut.

Warga Palestina melempari pasukan Israel dengan batu, dan polisi Israel membalas dengan menembakkan peluru karet, gas air mata dan granat setrum.

Sementara itu, penduduk di Silwan mengatakan ratusan penjaga perbatasan, petugas dan polisi anti huru hara, serta agen intelijen dikerahkan di pintu masuk lingkungan itu, menjelang pawai pemukim yahudi.

Minggu pagi, penduduk setempat mengatakan lima penduduk Silwan ditahan setelah rumahnya digeledah, salah satunya diidentifikasi sebagai Mousa Baydoun.

Warga Silwan warga membanjiri jalan-jalan dalam upaya untuk mencegah pawai pemukim Yahudi lewat. Bendera Palestina digantung di jendela-jendela dan puluhan sepatu disebar di jalan-jalan sebagai simbol protes mereka.

Surat kabar Israel mengutip pernyataan Jawad Siyam, direktur Pusat Informasi Silwan, mengatakan, "pawai pemukim yahudi tidak hanya melayani tujuan dari para pemukim, tetapi juga dari pemerintah Israel."

"Tujuannya adalah untuk mengusir penduduk Palestina di Silwan," katanya, dirinya mencatat bahwa 300 pemukim ilegal Israel tinggal di lingkungan yang dikelilingi oleh 55.000 warga Palestina.

Israel telah berulang kali menolak seruab dari pemerintah AS dan masyarakat internasional agar mengakhiri pembangunan permukiman yang sedang berlangsung di tanah Palestina yang diduduki.(fq/wb)