Dubes Israel Untuk AS : Warga Arab Israel Harus Nyaman Dengan Simbol Yahudi

Dalam wawancara pertamanya di stasiun televisi sebagai duta besar Israel untuk AS – Michael Oren – mengatakan pada hari Ahad lalu bahwa dirinya berharap warga Arab Israel akan merasa nyaman untuk menyanyikan lagu kebangsaan dan menghormati bendera Israel sebagai tanda kesetiaan dari warga minoritas yang memiliki hak yang sama.

"Saya berharap warga Arab Israel juga akan merasakan adanya perasaan loyalitas ke bendera Israel yang sebenarnya juga merupakan simbol Islam, bukan hanya sebuah simbol khusus untuk umat Yahudi," kata Oren dalam menanggapi sebuah pertanyaan dari Farid Zakaria pada acara di stasiun televisi CNN.

Komentar Oren tersebut menolak klaim dari banyak warga Arab Israel yang merasa tidak nyaman untuk mengekspresikan perasaan mereka bahwa bendera dan lagu kebangsaan Yahudi tidak bermakna – dan bahkan melecehkan bagi seperlima dari penduduk Israel yang bukan Yahudi.

"Kami tidak mempunyai empati untuk simbol yang merupakan simbol dari Yahudi seperti Menorah atau Magen David (bintang Daud)," kata seorang warga Arab Israel Ahmad Tibi kepada Jerusalem Post. "Dan anda tidak bisa memaksakan hal ini kepada warga Arab. Magen David adalah lambang Yahudi, dan dia (Oren) berbicara tentang orang Yahudi bukan tentang orang Arab."

Apa yang dikenal sebagai bintang Daud pada awalnya dikaitkan dengan anak Nabi Daud yaitu Raja Sulaiman, menurut buku "Magen David: History of a Symbol" sebuah buku yang diterbitkan oleh seorang ilmuwan terkenal Israel Gershon Scholem .

Menurut sebuah legenda umum bagi Yahudi, Kristen dan Islam, Nabi Sulaiman menerima cincin cap dari surga dengan bintang yang bersudut enam, dengan salah satu sudut ke tanah dan sudut satunya lagi ke langit, simbolisasi hubungan antara kemanusiaan dan ketuhanan.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 1949, setelah simbol bintang Daud menjadi lambang bendera negara Israel, Scholem menulis,"Magen David bukanlah lambang Yahudi, karena itu bukan dari simbol Yudaisme."

Pertama kali simbol Magen David dikaitkan dengan Yahudi terjadi pada abad 14 di Praha, dan hal itu menjadi lebih melekat kepada Nabi Daud daripada Nabi Sulaiman, menurut Scholem.

Namun sebagai seorang Muslim yang meyakini syariat Nabi Muhammad, penggunaan simbol-simbol agama terdahulu bisa menjadikan kita Tasyabuh (meniru-niru) dan belum pernah ada riwayat para sahabat dan salafushsoleh menggunakan simbol bintang Daud dalam keseharian mereka. Wallahu A’lam (fq/jp)