Hamas Tolak Bertanggung Jawab Atas Serangan Bus Militer Israel

Hamas membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap dua bus Israel, yang membawa militer di dekat Eilat pada Kamis pagi kemarin (18/8) yang menyebabkan tujuh tewas dan 20 lainnya luka-luka.

Gerakan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyerangan itu bukan kebijakan Hamas untuk menggunakan area negara lain dalam memulai serangan terhadap sasaran Israel. Israel sendiri mengatakan bahwa para penyerang datang dari Gaza melalui wilayah Mesir.

Hamas, bagaimanapun, mengatakan bahwa akan berada di garis depan sebagai pembela Gaza jika Israel berani menyerang seperti ancaman yang disampaikan oleh Menteri perang Ehud Barak.

Hamas juga menyalahkan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina dan tempat suci terutama selama bulan suci Ramadhan sehingga menimbulkan jutaan Muslim berniat untuk membalas kejahatan tersebut.

Hamas menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam, dan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap ancaman Israel terhadap Gaza dan penduduk sipilnya.

Sementara itu, Abu Ubaidah, juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Al-Qassam, memperingatkan bahwa sayap bersenjata akan membalas untuk setiap agresi Israel di Jalur Gaza.

Dr Salah Al-Bardawil, seorang pemimpin Hamas, mengatakan kepada PIC bahwa gerakannya mengadopsi strategi yang jelas dan tidak menggunakan area negara lain untuk melawan pendudukan.

Dia mengatakan bahwa Israel sedang berusaha menghindari krisis internal dengan menyerang Gaza, menambahkan bahwa Hamas tidak akan tinggal diam terhadap setiap agresi apapun.(fq/pic)