Haniyah Luncurkan Tahap Pertama Pembangunan di Gaza

Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah Selasa kemarin (18/1) mengumumkan pemerintahnya akan meluncurkan tahap pertama dalam proyek rekonstruksi bangunan di Gaza akibat perang di wilayah tersebut.

Haniyah meletakkan batu fondasi secara simbolis sebelum menteri Gaza, wakil pemerintah, dan tokoh nasional lainnya melakukannya di dekat sebuah rumah yang hancur di Shahid Khalid Jumaa Street di Beit Lahia.

Proyek, yang akan mencakup pembangunan 1.000 rumah, terlalu besar bahkan untuk pemerintah menanganinya sendiri, kata Haniyah. Tanggung jawab dan komitmen-lah yang memicu pemerintah untuk melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengambil langkah pertama ini, katanya menambahkan.

Perdana menteri Palestina mengatakan pemerintah sedang melakukan upaya serius untuk melompati rintangan politik mengenai proyek pengembangan pembangunan perumahan. Dia mengatakan dana yang dialokasikan untuk itu telah ditahan di lingkaran pemerasan politik.

Menjamin bahwa proyek ini diluncurkan untuk menggantikan jaminan sosial bagi pemilik rumah dan untuk warga Palestina, Haniyah mengatakan rumah yang hancur akan dibangun di lokasi asli dan akan sepenuhnya kembali pada pemiliknya pada tahap kedua, Pemerintah sebelumnya membayar 50 juta dolar untuk para pemilik rumah yang rumah-rumah mereka telah hancur oleh perang.

Sebuah proyek nasional

Proyek ini dipetakan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan dan otoritas yang kompeten dalam kemitraan dengan organisasi dan serikat buruh dalam upaya untuk memasukkan seluruh masyarakat dalam proyek nasional dalam rencana pembangunan kembali daerah di Jalur Gaza.

"Proyek pembangunan ini datang sesuai dengan slogan pemerintah, ‘satu tangan membangun, satu tangan lainnya melakukan perlawanan’, sehingga orang akan tahu bahwa perlawanan tidak merugikan, tetapi justru memperkuat dan sukses. Para pejuang perlawanan menjunjung tinggi tanah air mereka, dan warga menanggung konsekuensi dari perlawanan tersebut, dan pemerintah bertanggung jawab membangun kembali," kata perdana menteri Palestina. (fq/pic)