Israel Akan Serahkan Sejumlah Kota di Yerusalem Pada Palestina, Benarkah?

Deputi Perdana Menteri Israel Haim Ramon tiba-tiba menyatakan bahwa beberapa kota di Yerusalem akan diserahkan ke Palestina. Ia mengeluarkan pernyataannya itu karena takut kehilangan dukunngan AS, setelah AS mengeluarkan kecaman tajam atas rencana pembangunan pemukiman baru Yahudi di Yerusalem.

Namun pada radio Israel, Ramon menegaskan bahwa Israel tidak akan membatalkan rencana pembangunan sekitar 300 unit apartemen baru di pemukiman Har Homa (Abu Ghneim).

"Saya yakin bahwa semua kawasan Yahudi termasuk Har Homa, selayaknya berada di bawah kedaulatan Israel, kecuali kawasan yang didiami kalangan Arab karena mereka merupakan ancaman bagi Yerusalem yang akan dijadikan sebagai ibukota Yahudi Israel, " kata Ramon.

Menurutnya, jika kawasan Walajeh, Jabal Mukaber dan Har Homa diserahkan ke pihak lain, maka keinginan Israel untuk menjadikan Yerusalem sebagai ibukota "negara" nya dengan mayoritas penduduknya orang Yahudi, akan gagal.

"Siapa pun yang menginginkan Walaja, akan membahayakan pendudukan kami terhadap Har Homa… Kawasan-kawasan Yahudi akan tetap di bawah kontrol Israel dan kawasan-kawasan Arab yang akan menjadi ibukota Palestina, " tukas Ramon.

Ia melanjutkan, "Inilah hal yang benar yang bisa dilakukan. Cara ini tidak perlu menjadi tindakan aneksasi yang tidak penting dilakukan ketika kita membutuhkan dukungan AS. "

Sementara itu warga Yahudi Israel hari Minggu (9/12) kemarin menggelar aksi massa dengan mendaki bukit yang terletak di luar dinding Maale Adumim, salah satu pemukiman Yahudi terbesar di Tepi Barat.

Sekitar 200 orang, kebanyakan aktivis-aktivis pemuda Yahudi yang ikut aksi tersebut membawa bendera-bendera berwarna oranye dan spanduk-spanduk dengan tulisan "Tanah Israel untuk Rakyat Israel. "

Liga Arab Cuma Bisa Kecam Israel

Merespon rencana Isral membangun pemukiman baru Yahudi di Tepi Barat, Liga Arab lagi-lagi cuma bisa mengecam, tanpa bisa melakukan sesuatu untuk menekan rejim Zionis itu.

"Langkah Israel merusak iklim saling percaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan konsep dua-negara, " kata Amr Moussa, sekretaris jenderal Liga Arab.

Moussa menyebut tindakan Israel itu merupakan pelanggaran nyata atas kesepakatan Konferensi Annapolis dan menimbulkan keraguan atas niat baik Israel untuk mewujudkan perdamaian dengan Palestina. Moussa meminta AS dan PBB segera menindak pelanggaran yang dilakukan Israel.(ln/albwb/alarby)