Israel Akhirnya Mendakwa Abu Sisi sebagai Pengembang Roket Hamas

Pengadilan Israel telah mendakwa seorang insinyur Palestina yang diculik oleh Mossad di Ukraina dengan tuduhan mengembangkan roket untuk gerakan perlawanan Palestina Hamas.

Penuntutan pengadilan distrik selatan mengajukan dakwaan terhadap Dirar Abu Sisi pada hari Senin kemarin (4/4), harian Israel Ha’aretz melaporkan.

"Abu Sisi terlibat dalam pengembangan rudal yang akan diluncurkan oleh Hamas, termasuk meningkatkan jangkauan dan kemampuan rudal sehingga bisa menembus benda keras bahkan dapat menembus kendaraan lapis baja yang selanjutnya bisa dipakai untuk menyerang tentara Israel," kata ringkasan dakwaan dari pengadilan.

Abu Sisi menolak semua tuduhan yang dituduhkan kepadanya dan Hamas sendiri mengatakan Abu Sisi bukan anggota kelompok Hamas.

"Saya tidak bersalah. Saya tidak punya koneksi untuk operasi keamanan melawan Israel," kata Abu Sisi.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Angkatan Darat, adik Abu Sisi mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa pemerintah Israel telah melanggar hak-hak dasar kakaknya.

Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa Tel Aviv bertanggung jawab atas penculikan Abu Sisi di Ukraina.

Warga Palestina ini diculik pada 19 Februari setelah naik kereta di timur kota Kharkiv menuju ibukota Kiev. Dia berada di Ukraina untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan.

Dua jam setelah keberangkatan kereta, dua orang tak dikenal masuk le dalam gerbong kereta dan menculik Sisi di stasiun Poltava, menurut pernyataan sebuah konduktor kereta.

Abu Sisi adalah seorang manajer di pembangkit listrik utama Jalur Gaza. Beberapa laporan telah menghubungkan penculikan Abu Sisi sebagai bagain rencana Israel untuk menyabotase unit pembangkit listrik di Gaza.

Penculikan Sisi telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Palestina yang tinggal di Ukraina atas keamanan mereka mengingat perluasan kegiatan Mossad di negara Eropa. (fq/op)