Jelang Hari "Nakba", Israel Batasi Umat Islam Masuk ke Masjid Al-Aqsha

Pihak berwenang Israel Kamis kemarin (12/5) menegaskan ada beberapa umat Muslim yang akan ditolak masuk ke kompleks masjid Al-Aqsha Jumat ini (13/5) ketika warga Palestina mulai menandai hari "Nakba", yang memperingati terusirnya lebih dari 700.000 rakyat Palestina dalam penjajahan yang mengarah pada penciptaan Negara Israel.

Menteri Keamanan Umum Israel Yitzhak Aharonovitch kepada radio publik mengatakan bahwa polisi akan membatasi jumlah jamaah di Temple Mount" – istilah Israel bagi kompleks yang berada di dalam tembok Kota Tua yang merupakan lokasi Masjid Al-Aqsha dan Dome of The Rock.

Langkah ini untuk membatasi akses ke masjid Al-Aqsha, datang pada saat rakyat Palestina bersiap untuk memulai serangkaian pawai dan demonstrasi dalam memperingati hari Nakba, yang akan diperingati pada hari Minggu nanti.

Juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengkonfirmasi bahwa beberapa pembatasan akan berlaku selama shalat Jumat tetapi dia tidak dapat memberikan rincian yang lebih jelas terkait pembatasan tersebut.

Para aktivis di balik situs "Intifada Ketiga" juga menyerukan adanya pemberontakan baru, yang akan melibatkan ribuan orang Palestina berbaris menuju pos pemeriksaan Israel, dan para pengungsi menuju rumah dari mana mereka melarikan diri atau dipaksa melarikan diri, ketika negara Israel diciptakan pada tahun 1948.

Para pengungsi Palestina juga diharapkan untuk turut serta dalam demonstrasi di Mesir, Libanon, Yordania dan Suriah.(fq/mna)