Jihad Islam Serukan Para Komandannya untuk Sementara "Tiarap"

Kelompok pejuang Palestina, Jihad Islam memerintahkan para komandannya di Jalur Gaza untuk bersembunyi selama beberapa hari ini, untuk menghindari kemungkinan aksi pembunuhan yang dilakukan militer Israel, sebagai balasan atas serangan Jihad Islam ke Yerusalem.

Juru bicara Jihad Islam menyatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas serangan bom di Yerusalem pada Rabu (23/3), yang menewaskan seorang perempuan dan belasan orang lainnya luka-luka. Jubir Jihad Islam mengatakan bahwa serangan itu merupakan "respon yang wajar atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel."

Namun militer Israel meyakini bahwa Jihad Islam berada dibalik serangan tersebut, karena awal pekan kemarin, kelompok pejuang Palestina itu mengancam akan melakukan "serangan balasan tak terduga" setelah militer Israel melakukan serangan ke Gaza yang menewaskan warga Palestina.

Setelah insiden ledakan bom di Yerusalem, Rabu kemarin, militer Israel kembali melakukan serangan balasan ke Jalur Gaza pada Kamis (24/3). Sumber-sumber di Palestina mengatakan, angkatan udara Israel menghancurkan dua kamp pelatihan di dekat Gaza City dan sebuah terowongan bawah tanah di perbatasan Rafah pada pukul 02.00 pagi. Tidak ada korban jiwa dalam serangan Israel ke Gaza dinihari tadi.

Menyusul ketegangan baru antara Israel dan para pejuang Palestina di Gaza, rezim Zionis memutuskan untuk meliburkan semua sekolah di selatan Israel, yaitu di kota Beersheba dan Ashdod. Sementara di kota Ashkelon, yang juga terletak di selatan Israel, para pelajar masih datang ke sekolah, namun Komite Orang Tua Siswa menghimbau warga Ashkelon agar anak-anak mereka tetap tinggal di dalam rumah karena khawatir akan tembakan roket dari Gaza. (ln/Ynet)