Kabinet Perdana Menteri Fayyad Senin Ini Membubarkan Diri

Kabinet Palestina melakukan pengunduran diri Senin ini (14/2) setelah Perdana Menteri Salam Fayyad akan memilih menteri baru atas permintaan Presiden Mahmoud Abbas, sumber politik mengatakan.

Pengunduran ini, sudah lama dituntut oleh Fayyad dan beberapa di faksi Fatah Abbas. Langkah ini dilakukan menyusul jatuhnya Presiden Mesir Hosni Mubarak dalam sebuah pemberontakan rakyat yang telah memicu seruann reformasi di seluruh dunia Arab.

"Akan ada perubahan besar dalam komposisi pemerintah," kata salah satu sumber politik merujuk pada pengunduran diri massal yang direncanakan Otoritas Palestina Abbas, yang dibentuk berdasarkan kesepakatan damai interim 1993 dengan Israel.

Sumber lain berkata: "Fayyad akan segera memulai diskusi dengan faksi-faksi untuk membentuk kabinet. Beberapa menteri akan tetap menjabat."

Ototitas Palestina (PA) dibiayai oleh donor internasional dan terlibat dalam koordinasi keamanan dengan Israel, Otorita Palestina memiliki mandat terbatas di Tepi Barat yang diduduki. Mereka kehilangan kontrol atas Jalur Gaza setelah kalah dengan Hamas dalam perang sipil tahun 2007.

Kredibilitas Abbas lebih lanjut dilemahkan oleh negosiasi panjang yang terhenti dengan Israel pada kesepakatan mendirikan sebuah negara Palestina.

Dari 24 posisi menteri dalam kabinet Fayyad, hanya 16 yang saat ini dikelola. Dua menteri mengundurkan diri dan enam lainnya ‘terdampar’ di Gaza. Dari menteri yang ada di kabinet sebagian besar menghadapi beberapa tuduhan tidak becus menjadi menteri.(fq/reu)