Ketegangan Meningkat di Masjid Al-Aqsha Pasca Bentrokan

Akses ke Masjid Al-Aqsha pada hari Senin ini akan diizinkan hanya untuk muslim laki-laki dan perempuan di atas usia 50 tahun yang memegang kartu identitas Israel, polisi mengumumkan pada Minggu malam, setelah bentrokan yang meletus di dekat situs suci tersebut pada hari Minggu sebelumnya.

Polisi Israel dan pengunjuk rasa warga Palestina bentrok pada hari Minggu di dekat kompleks Masjid Al-Aqsha, setelah polisi menutup situs suci bagi umat Islam tersebut dan polisi membubarkan kerumunan 150 orang jamaah Palestina yang berkumpul di luar masjid al-Aqsa yang berusaha masuk ke dalam kompleks masjid al-Aqsha untuk bersembahyang.

Bentrokan meletus tak lama kemudian, antara jamaah dan aparat keamanan Israel. Polisi Israel melemparkan granat gas air mata dan menembakkan meriam air, menurut saksi mata. Pihak medis mengatakan tujuh orang terluka dan polisi mengatakan tiga orang warga Palestina ditangkap.

Sementara itu pada hari Minggu kemarin juga – Yordania telah memanggil duta besar Israel di Amman untuk meminta Israel menghentikan tindakan "pelanggaran" oleh negara Yahudi tersebut terhadap kompleks Masjid Al-Aqsha, kata kementerian luar negeri.

"Tindakan semacam itu adalah ilegal dan tidak sah dan melanggar komitmen Israel sebagai kekuatan pendudukan dan Mengancam proses perdamaian," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kota Lama Yerusalem tetap tenang tapi tegang beberapa jam setelah bentrokan, dengan puluhan personil penegak hukum Israel didistribusikan di seluruh jalan-jalan sempit kota Yerusalem yang merupakan kota suci bagi tiga agama besar dunia.(fq/aby/wb)