Jonathan Polard : Netanyahu Harusnya Eksekusi Tahanan Palestina

Jonathan Pollard, mata-mata Israel yang saat ini mendekam di penjara AS menghujat rencana pembebasan ratusan tahanan Palestina sebagai kompensasi atas pembebasan prajurit Israel, Gilad Shalit yang ditawan pejuang Hamas.

Dengan kasar ia mengatakan bahwa Israel seharusnya mengeksekusi para tahanan Palestina dan bukan membebaskannya.

Pollard melontarkan hujatan itu saat bertemu dengan dua pejabat Partai Likud Moshe Feiglin dan Shmuel Sackett. Jerusalem Post menulis, Pollard terbakar amarah mendengar rencana pembebasan tahanan Palestina dan mengatakan bahwa PM Benjamin Netanyahu seharusnya mengeksekusi satu tahanan Palestina setiap hari untuk menekan Hamas agar membebaskan Shalit.

Pollard sudah 25 tahun mendekam di penjara AS sejak ia tertangkap dan dinyatakan bersalah telah melakukan operasi mata-mata untuk Israel.

Ia membantah rumor yang mengatakan bahwa ia akan dibebaskan bersamaan dengan pembebasan Marwan Barghouthi, pimpinan Fatah yang saat ini masih menjadi tahanan rejim Israel.

Menurut Feiglin, Pollard menyatakan siap "mengorbankan nyawanya" dan tidak akan menerima pembebasan dirinya jika pembebasan itu disertai pembebasan pejuang Palestina, yang oleh Pollard disebut teroris.

Pada dua anggota partai Netanyahu itu, Pollard mengungkapkan kekecewaannya pada rejim Israel. Ia merasa dikhianati karena rejim Israel telah membiarkannya "membusuk" di penjara AS selama 25 tahun ini. (ln/IMEMC)