Israel: Sayap Politik dan Sayap Militer Hamas Terbelah Sikapi Agresi Israel

Serangan roket yang terus menerus dan serangan Israel di wilayah Gaza menurut media Israel telah menyebabkan keretakan dalam Hamas, di mana sayap politik berusaha mencari gencatan senjata sementara sayap militer Hamas bersikeras melanjutkan serangan.

Juru Bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah dengan tegas menolak berbicara tentang gencatan senjata pada hari Sabtu kemarin, mengatakan bahwa sayap militer Hamas ‘tidak akan duduk diam ketika berhadapan dengan agresi Israel.

"Ini bukan waktu untuk membahas jeda antara kami dan pendudukan, sementara Israel menyakiti orang-orang kami," katanya dalam konferensi pers. "Darah warga negara kami tidak akan terbuang sia-sia."

"Menghadapi eskalasi ini, kami di Brigade al-Qassam tidak akan duduk diam, tetapi menanggapi agresi," tambahnya. "Israel menggunakan keheningan masyarakat internasional untuk meningkatkan operasi terhadap kami."

Sementara itu juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan pada hari Sabtu bahwa Hamas tidak bermaksud untuk menargetkan anak-anak sekolah Israel ketika menembakkan roket di bus dua hari yang lalu, Abu Ubaidah mengambil tanggung jawab atas serangan yang melukai seorang remaja dan memicu pertempuran perbatasan terbaru.

"Kami menekankan kepada Brigade Al-Qassam bahwa musuh Zionis bertanggung jawab atas eskalasi kriminal di Gaza," katanya. "Kami tidak punya pilihan selain untuk membalas."

Sumber di Gaza menegaskan bahwa sayap militer Hamas menolak untuk mengikuti perintah dari sayap politik. Sumber menegaskan bahwa sayap politik Hamas telah menggunakan berbagai saluran untuk mengirim pesan ke Israel , meminta gencatan senjata.(fq/ynet)