Menlu Israel Tuduh Palestina Gelar Aksi "Pertumpahan Darah" September Nanti

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman pada hari Minggu kemarin (7/8) mengklaim bahwa Palestina berencana melakukan "pertumpahan darah" pada bulan September dalam upaya mereka mendorong pengakuan PBB terhadap sebuah negara merdeka Palestina.

"Jelas bahwa Otoritas Palestina sedang mempersiapkan pertumpahan darah dan kekerasan seperti yang belum pernah kita lihat," kata Lieberman kepada wartawan pada briefing di Knesset, parlemen Israel.

Menteri luar negeri garis keras ini tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya, tapi menegaskan Palestina dapat mengorganisir pawai bertepatan dengan sidang Majelis Umum PBB pada bulan September.

"Ini jelas bahwa pawai yang akan diikuit oleh ribuan orang akan memiliki satu tujuan, untuk menyeret masyarakat internasional ke dalam konflik Israel-Arab dan menghindari negosiasi langsung sehingga solusi dikenakan oleh masyarakat internasional," kata Lieberman, berbicara dalam bahasa Ibrani.

Lieberman mengatakan dia akan meminta rekan-rekan menterinya untuk mendukungnya dalam mencari cara memutuskan kerjasama dengan Otoritas Palestina, pemerintahan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

"Sudah saatnya (bagi mereka) untuk memahami bahwa semua langkah ada harganya," kata Lieberman.

"Kita harus merespon tidak hanya dengan kata-kata tetapi dengan tindakan."

Tetapi menteri luar negeri Palestina Riyad al-Maliki membantah ada niat kekerasan di pihak Palestina dan menuduh Lieberman berusaha untuk memicu kerusuhan.

"Orang-orang Palestina tidak perlu tindakan semacam ini menghasut hanya karena mereka meminta hak-hak mereka," katanya kepada AFP.

"Kami percaya seratus persen bahwa setiap jenis kekerasan akan mencerminkan sikap negatif terhadap tuntutan kami," katanya menegaskan.(fq/afp)