Netanyahu: Kami Berjanji Akan Terus Membangun Yerusalem

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Rabu malam (13/5) mengatakan bahwa Israel akan terus membangun di Yerusalem. Pernyataan ini datang dalam suasana yang sensitif ketika di mana Amerika Serikat mencoba untuk memfasilitasi pembicaraan damai tidak langsung antara Israel dan Palestina.

"Kami tidak akan pernah lagi membuat Yerusalem menjadi terbagi, tidak bersatu, dan menjadi kota terisolasi," surat kabar Haaretz mengutip pernyataan Netanyahu yang mengatakan pada upacara yang diadakan di Amunisi Hill sewaktu memperingati Hari Yerusalem.

"Kami akan terus membangun di Yerusalem. Kami akan terus mengembangkan, merencanakan, dan menciptakan di Yerusalem," tambah Netanyahu.

Hari Yerusalem merupalan perayaan penaklukan kota tersebut selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, yang sebelumnya Yordania mengendalikan Yerusalem Timur, sementara Israel di bagian barat. Tak lama setelah perang, Israel menganeksasi Yerusalem Timur.

Sementara itu masyarakat internasional menganggap Yerusalem timur sebagai wilayah yang diduduki, dan Palestina ingin membangun negara masa depan mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Amerika Serikat awal pekan ini mengumumkan putaran pertama pembicaraan antara Israel-Palestina (lebih tepatnya pembicaraan damai antara otorita Palestina dengan Israel), yang ditengahi oleh Washington dan diharapkan untuk membuka jalan bagi negosiasi langsung antara dua kubu yang bersengketa itu.

Palestina telah menegaskan bahwa mereka tidak akan kembali ke meja perundingan secara langsung sebelum Israel benar-benar berhenti menghentikan aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat maupun di Timur Yerusalem.(fq/xinhua)