Otorita Palestina-Israel Sepakat Tutup Perbatasan di Gaza

Alih-alih mendesak Israel mengakhiri blokadenya di Jalur Gaza, Otorita Palestina menandatangani kesepakatan dengan Israel untuk menutup perbatasan Al-Mantar di timur Gaza, padahal perbatasan itu sangat penting untuk lalu lintas perdagangan warga Gaza.

Dengan kesepakatan tersebut, perbatasan Al-Mantar yang merupakan perbatasan terbesar antara Israel dan Jalur Gaza akan ditutup mulai akhir bulan Januari mendatang.

Harian Palestina Al-Ayyam mengutip sumber-sumber di Otoritas Palestina yang mengatakan bahwa kesepakatan itu juga menetapkan perbatasan Abu Salem sebagai satu-satunya perbatasan yang akan digunakan untuk lalu lintas perdagangan dan pintu masuk barang-barang impor ke Gaza.

Pejabat Otoritas Palestina yang menandatangani kesepakatan penutupan perbatasan Gaza dengan Israel adalah Menteri Urusan Sipil yang juga anggota Komite Sentral Fatah, Hussein Al-Syeikh. Sedangkan dari Israel adalah Mayor Jenderal Eitan Dangot, kepala pengelola urusan perbatasan Israel.

Pemerintahan Hamas yang berkuasa di Gaza mengutuk tindakan Otorita Palestina dan menyebutnya sebagai kejahatan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Pejabat Hamas yang mengurusi masalah perbatasan Hatem Oweida mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan penderitaan baru bagi warga Gaza dan akan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah itu.

Menurut Oweida, perbatasan Abu Salem tidak sepenuhnya dipersiapkan untuk menangani lalu lintas barang dan warga Gaza. Sementara analis bisnis Omar Shaaban memprediksi, penutupan perbatasan Al-Mantar akan memicu inflasi dan mempengaruhi kelancaran proyek-proyek infrastruktur di Gaza. (ln/ahr)