Berita Palestina

Lima kelompok Yahudi masuk melalui pintu gerbang, masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang rabbi kepala, salah satu petugas keamanan melaporkan.

Dalam wawancaranya dengan Al-Ayyam, Abbas merespon pertanyaan peranan Amerika Serikat dalam mediasi perundingan itu, mengatakan bahwa “tentu saja AS bias terhadap Israel, mereka belum menjadi sekutu bagi kami sejak tahun 1993.”

Sedangkan Talab al-Sani, seorang tokoh Palestina, mengatakan jika Palestina mengakui Israel sebagai negara Yahudi maka itu juga berarti mengakui klaim palsu orang Yahudi yaitu hak sejarah atas tanah Palestina.

Pembunuhan ini menambah daftar resmi korban tentara AS menjadi 4.418 tentara AS yang tewas di Irak sejak invasi AS tahun 2003 untuk menggulingkan Saddam Hussein, menurut AFP berdasarkan perhitungan situs independen icasualties.org.

Berbicara melalui kantor berita resmi Kairo, Aboul Gheit mengatakan, jumlah tersebut akan memungkinkan negara Palestina untuk menopang dirinya sendiri, dan menawarkan kepada rakyat Palestina kompensasi atas tanah dan jasa hilang.

Padahal saat yang bersamaan, Mahmoud Abbas—yang secara gegabah telah menyebut dirinya sendiri sebagai Presiden Palestina—tengah berunding dengan Benjamin Netanyahu dari Israel di Washington untuk memperjuankan Palestina.

Setidaknya empat orang luka-luka dalam serangan udara di Rafah dan tiga orang lainnya hilang, lapor seorang koresponden Press TV mengutip para saksi yang mengatakan pada Sabtu malam (4/9).

Polisi Israel menyebutkan jumlah jamaah sekitari 160.000 hingga 170.000 orang, sedangkan pihak berwenang muslim Palestina mengatakan jumlah jamaah melebihi 200.000 orang.

Hamas langsung mengeluarkan bantahan terkait insiden yang terjadi di Tepi Barat, yaitu penembakan terhadap empat orang Israel dan kemudian tewas.

Faksi-faksi setuju dari semua kelompok perlawanan Palestina untuk menghadapi Israel dalam fase mendatang,” kata Abu Ubaidah, juru bicara gerakan perlawanan Palestina dari Hamas, Kamis kemarin (2/9).