Pejabat Fatah Kecam Rabbi Yahudi yang Anjurkan Kamp Kematian untuk Palestina

Seorang pejabat senior Fatah, Senin kemarin (17/1) mengecam keras pernyataan rabbi Yahudi yang menyerukan penciptaan kamp-kamp kematian bagi rakyat Palestina.

Jamal Nazzal, seorang anggota Dewan Revolusi Fatah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa rabbi Yahudi Ortodoks telah memicu konflik agama dan terorisme rasial di wilayah tersebut.

Nazzal menambahkan bahwa pernyataan bernada rasis dan berdarah atas fatwa yang ditandatangani oleh rabbi Yahudi utama berarti "bahaya sesungguhnya" untuk bangsa Palestina.

Nazzal memperingatkan terhadap penyebaran seruan ini di antara tentara Israel, terutama mereka yang bekerja di wilayah Palestina, dan menyalahkan pemimpin politik Israel untuk tidak bekerja menanggulangi seruan rasial ini.

Pejabat Fatah tersebut juga mendesak Eropa, yang katanya berjuang anti-Semitisme dan hasutan, untuk mengambil posisi yang menentukan sebelum suasana kebencian dan hasutan rasial semakin berkembang di Israel.

Sebelumnya pada hari Sabtu lalu, situs berita Ynet Israel melaporkan tentang adanya majalah mingguan, yang didistribusikan di sinagog di seluruh Israel, yang menerbitkan ‘fatwa-fatwa’ agama Yahudi. Keputusan agama itu, ditandatangani oleh para rabbi utama, yang menyerukan untuk menciptakan kamp kematian bagi rakyat Palestina, mengutip hal itu sebagai kewajiban agama.

Majalah ini menunjukkan bahwa penciptaan kamp-kamp kematian tersebut akan menjadi tugas dari semua yang mengabdikan diri untuk Yahudi.

Keputusan ini sangat mengkritik keras penentangan dari rabbi Yahudi lain, dengan alasan bahwa Palestina adalah raksasa yang Tuhan perintahkan bagi bangsa Israel untuk membantainya 2.000 tahun yang lalu, termasuk anak-anak, perempuan, tua dan bahkan ternak.

Para rabbi menyatakan bahwa Taurat memaksa orang Yahudi untuk menghapus semua jejak raksasa itu, merujuk pada rakyat Palestina. (fq/arabnews)