Pemimpin Palestina yang Dipenjara Israel Serukan Demo Besar-Besaran

Pemimpin Palestina yang dipenjara Marwan Barghuti, menyerukan aksi protes besar-besaran dalam mendukung upaya Palestina untuk keanggotaan PBB pada bulan September mendatang.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan dari selnya di penjara Hadarim Israel, Barghuti, yang secara luas dianggap sebagai arsitek intifada Palestina kedua, mengatakan memenangkan pertempuran September mendatang akan memerlukan mobilisasi massa di wilayah Palestina dan luar negeri.

"Memenangkan pertempuran September mendatang, yang merupakan langkah penting dalam perjuangan kita, membutuhkan aksi protes terbesar rakyat di sini dan di negara-negara diaspora dan di negara-negara Arab dan Muslim serta ibukota internasional," kata Barghuti dalam sebuah pernyataan yang diperoleh AFP.

"Ini berarti mobilisasi semua energi bangsa kita dan keterlibatan semua orang dalam pertempuran ini."

"Ini bukan hanya pertarungan presiden Mahmud Abbas, Organisasi Pembebasan Palestina, Otoritas Palestina, faksi-faksi atau kedutaan Palestina," katanya menegaskan.

"Ini perjuangan setiap warga negara, setiap warga Palestina dan Arab, dan setiap orang bebas di dunia."

"Faksi Palestina harus menyampingkan perbedaan-perbedaan di antara mereka demi pertarungan ini," tambahnya.

Pria berusia 52-tahun ini adalah anggota lama partai Fatah Abbas, namun telah bekerja untuk menjembatani kesenjangan antara kelompok Fatah dan gerakan Islam Hamas.

Barguthi, seorang aktivis seumur hidup yang mendukung proses perdamaian Oslo pada era 1990-an, Barghuti secara luas diyakini telah mendalangi intifada kedua yang meletus pada tahun 2000.

Dia ditangkap pada tahun 2002 dan dua tahun kemudian dijatuhi hukuman lima tahun atas pembunuhan karena perannya dalam beberapa serangan mematikan anti-Israel, meskipun sejak itu ia mengatakan tidak pernah lagi mendukung serangan-serangan terhadap warga sipil di Israel.(fq/afp)