Pimpinan Hamas Jawab Soal Keberadaan Shalit

Pimpinan Hamas di Libanon, Osama Hamdan menjawab kesimpangsiuran berita seputar keberadaan prajurit Israel Gilad Shalit, yang menjadi kunci negosiasi pertukaran tahanan Palestina antara Hamas dengan Israel. Hamdan membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa Hamas sudah menyerahkan dan memindahkah Shalit ke Mesir terkait rencana pertukaran tahanan itu.

Sebelumnya, surat kabar Kuwait al-Jareeda menulis bahwa Shalit, yang sejak tahun 2006 menjadi tawanan pejuang Hamas, sudah dipindahkan dan diserahkan ke aparat Mesir dan pertukaran tahanan dengan Palestina tinggal menghitung hari saja.

Dalam wawancara dengan Al-Jazeera, Hamdan mengatakan bahwa berita itu merupakan upaya untuk menekan Hamas ditengah masih berlangsungnya negosiasi pertukaran tahanan dengan Israel. Menurutnya, negosiasi masih berlangsung lewat mediator Jerman dan masih terfokus pada tuntutan Hamas agar Israel membebaskan 1.000 tahanan Palestina untuk ditukar dengan pembebasan Shalit.

Kantor Kejaksaan Israel menyatakan bahwa pemerintahnya kemungkinan bersedia membebaskan 980 tahanan Palestina, termasuk 450 tahanan yang terdapat dalam daftar tahanan yang dituntut Hamas untuk segera dibebaskan. Namun yang menjadi persoalan, Israel menolak membebaskan lima tahanan "penting" karena dianggap membahayakan keamanan Israel. Kelima tahanan Palestina itu adalah Marwan Barghouthi, tokoh gerakan Fatah; Ahmad Saadat dan Amna Mona, sekjen Front Popular Pembebasan Palestina; sisanya dua tahanan perempuan dan pemimpin senior Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas.

Sementara itu, sejumlah media Israel menyebutkan bahwa Pengadilan Tinggi Israel sudah merespon petisi yang diajukan oleh organisasi Amagor dan tiga kelurga Israel yang menentang pertukaran tahanan itu. Mereka meminta pengadilan untuk memberitahukan kriteria pembebasan tahanan Palestina pada publik.

Saat ini, jumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel mencapai 11.500 orang termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Mereka hidup dalam kondisi yang menyedihkan dan terancam jiwanya dalam sel-sel penjara Zionis. (ln/prtv)