Qardawi Serukan Negara Arab dan Muslim Bersatu Selamatkan Yerusalem

Ketua Perwalian Al-Quds International Institution Dr. Yusuf al-Qardawi menyampaikan pesat penting pada seluruh pemimpin negara Arab dan pemimpin negara-negara Muslim untuk bersama-sama memikul tanggung jawab atas nasib Yerusalem, wilayah Palestina yang kini diduduki Israel.

Qardawi menyampaikan pesannya itu, menyusul rencana Israel untuk memperluas pemukiman Yahudi di Yerusalem dengan menghancurkan lebih dari 88 rumah dan gedung milik warga Palestina. Akibat kebijakan Israel itu, sekitar 1.500 warga Palestina di kawsan Bustan yang terletak di sebelah selatan kompleks Masjid Al-Aqsa, terancam kehilangan tempat tinggal mereka.

Qardawi mengatakan, penggusuran dan pengusiran warga Palestina di Timur Yerusalem, merupakan aksi Israel yang paling berbahaya sejak rezim Zionis menduduki kota itu pada tahun 1967. Israel,kata Qardawi, ingin mengosongkan Yerusalem Timur dari warga Palestina dan akan menggantinya dengan para imigran Yahudi sehingga Israel bisa memiliki kota yang pemukimnya murni hanya orang-orang Yahudi.

Qardawi mengingatkan para pemimpin Arab dan negeri-negeri Muslim bahwa upaya Israel untuk melakukan yudaisasi kota Yerusalem sudah pada titik kritis dan tidak ada satu pihak pun yang akan mampu menghentikan tindakan Israel itu kecuali para pemimpin Arab dan negeri-negeri Muslim mau memikul tanggung jawab bersama dan bersatu untuk menyelamatkan Yerusalem lewat jalur politik, diplomatik dan perangkat hukum yang ada.

Gaza Akan Diserang Lagi

Sementara itu kantor berita Palestina Ma’an melaporkan bahwa Israel sedang menyiapkan serangan barunya yang lebih besar ke Jalur Gaza, setelah menggelar operasi "Cast Lead" bulan Januari kemarin, yang menyebabkan lebih dari 1.300 warga Gaza syahid dan 5.500 orang lainnya luka-luka.

"Militer Israel sedang menyiapkan serangan besar yang bisa dilakukan kapan saja," demikian laporan Ma’an.

Sejak menyatakan mundur dari Gaza setelah menggelar operasi "Cast Lead" yang brutal, Israel masih melakukan serangan udara secara sporadis ke wilayah Israel dengan alasan membalas tembakan roket para pejuang Palestina di Gaza. Israel juga masih memberlakukan blokade dan melarang bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. (ln/PIC/prtv).