Shin Bet Paksa Mahasiswa Kedokteran Al-Quds Jadi Agen Mereka

Shin Bet dilaporkan berusaha untuk menarik perhatian para mahasiswa kedokteran Palestina agar mau bergabung dengan dinas intelijen Israel dengan memberikan janji akan mendapatkan izin masuk ke al-Quds (Yerusalem).

Agen spionase Israel tersebut juga diduga mencoba memeras dua mahasiswa kedokteran tahun kelima di Universitas al-Quds yang sedang magang di sebuah rumah sakit universitas Palestina di kota, surat kabar Israel Haaretz mengatakan hal itu di situs mereka pada Rabu ini (12/5).

"Kapten Biran" yang memperkenalkan diri sebagai agen Shin Bet yang bertanggung jawab untuk memantau universitas mengatakan kepada dua orang mahasiswa tersebut agar melaporkan mahasiswa lain tentang kegiatan mereka sebagai syarat untuk memperbarui izin masuk mereka ke Al-Quds, Haaretz melaporkan.

Fakultas kedokteran universitas – yang terletak di desa Abu Dis dekat al-Quds Timur – berafiliasi dengan beberapa rumah sakit tertua dan terbesar di al-Quds dan sampai saat ini memiliki 200 mahasiswa kedokteran, perawatan dan fisioterapi yang membutuhkan Catatan izin untuk memasuki kota yang diduduki.

Para pejabat rumah sakit mengirimkan file permintaan kepada otoritas Administrasi Sipil al-Quds di pemukiman Beit El dimana isu kebijakan harus dikeluarkan oleh Shin Bet dan izin berlakunya selama tiga hingga enam bulan.

Salah satu dari dua warga Palestina menghadapi pertanyaan dari Shin Bet dan berusaha direkrut pada pertengahan 2009 setelah izin masuk nya ke al-Quds tidak diperpanjang sepulangnya ia melakukan ibadah umroh ke Mekkah. Dia kemudian diberitahu oleh Administrasi Sipil untuk bertemu dengan koordinator Shin Bet.

Dalam pertemuan dengan Biran, agen yang diduga mengancam mahasiswa menyatakan bahwa "Shin Bet bisa mengganggu Anda untuk menyelesaikan studi," tetapi jika ia menyetujui untuk "membantu" dirinya memantau mahasiswa lain, Shin Bet bahkan akan memberikan mahasiswa itu izin masuk ke Hadassah pusat medis bergengsi.

Mahasiswa lain juga bertemu Biren pada bulan Maret, beberapa hari setelah izin masuknya ke al-Quds disita di pos pemeriksaan Zeitim luar al-Quds Timur. Dia diberitahu bahwa izin masuknya telah dibekukan karena beberapa barang ilegal yang ditemukan di tasnya dan ia juga diperintahkan untuk melapor kepada Shin Bet tentang para mahasiswa yang bepergian ke luar negeri.

Para mahasiswa Palestina mengatakan mereka secara efektif memilih izin melanjutkan pelatihan medis mereka ditunda ketika mereka berdua menolak untuk memata-matai rekan mereka sendiri.

Shin Bet mengatakan dalam tanggapan mereka bahwa izin masuk untuk dua siswa itu tidak diperpanjang karena alasan keamanan, tetapi tidak mengomentari adanya klaim pemerasan yang dilakukan Shin Bet.(fq/prtv)