Walikota Yerusalem Tegaskan Kota Suci Tidak Bisa Dibagi

Walikota Yerusalem Israel hari Rabu kemarin (4/5) mengatakan bahwa orang Arab dan Yahudi yang sekarang berada di Yerusalem tidak mungkin membagi kota itu, meskipun Israel dan Palestina mengklaimnya sebagai ibukota mereka.

"Anda tidak bisa membagi kota ini," kata Nir Barkat dalam pertemuan di kantornya dengan Associated Press dan beberapa organisasi media asing lainnya. "Saya meyakini hal tersebut tidak akan berhasil."

Israel merebut bagian timur Yerusalem – bersama dengan Tepi Barat – dari Yordania dalam perang 1967. Kemudian memperluas batas kota ke Tepi Barat yang berdekatan, menganeksasi daerah di dalam batas kota baru, dan telah dikelilingi dengan lingkungan yang ditujukan untuk orang Yahudi.

Akibatnya, sekitar 200.000 orang Yahudi kini tinggal di daerah yang diduduki, tinggal bersama dengan sekitar 300.000 orang Palestina dan 300.000 orang Yahudi di bagian barat Yerusalem.

Palestina menginginkan Yerusalem timur sebagai ibukota negara mereka.

Namun walikota Yerusalem, Nir Barkat berpendapat bahwa sebuah kota yang terbagi akan benar-benar tidak berfungsi dan melawan kepentingan warga Arab. "Bagaimana kota tersebut akan bekerja? Bagaimana penduduk kota akan menyeberang?" tanya Barkat.

"Tunjukkan salah satu contoh kota yang terbagi dan bisa terus bekerja," kata Barkat.(fq/ap)