Pasca Penggulingan Syiah Assad, AS Akan Tetap Tempatkan Pasukannya Di Suriah

Eramuslim – Komandan Pusat Komando Militer AS, Joseph Votal, menyatakan bahwa pasukan Amerika Serikat tidak akan meninggalkan Suriah pasca pembebasan kota Raqqa dari cengkeraman organisasi Negara Islam.

“Pasukan kami akan tetap berada di Suriah untuk menjamin keamanan dan stabilitas serta membantu transisi kekuasaan damai,” ujar Joseph Votal dalam rapat dengar pendapat dengan Senat AS pada hari Kamis (09/03) kemarin.

Joseph Votal menjelaskan bahwa penghapusan organisasi Negara Islam di Suriah tidak berarti bahwa pasukan militer AS akan meninggalkan negara tersebut. “Langkah ini dilakukan untuk memastikan stabilitas keamanan dan transisi kekuasaan damai,” ujarnya.

Pasca inagurasi pada 20 Januari lalu pemerintahan trump bergerak cepat dalam konfik di kawasan Dunia Arab. Tercatat dalam pekan ini pasukan Amerika Serikat telah berada di pinggiran kota Raqqa, Suriah, selain rencana menambah pasukan militernya di pangkalan militer Kuwait dan Afghanistan.

Selain 2 rencana penting diatas, pemerintahan Trump juga akan menggelar pertemuan tingkat tinggi menteri-menteri anggota koalisi internasional pada 22 Maret mendatang dalam rangka perang melawan mujahidin Islam di kawasan Dunia Arab. (Alarabiya/Ram)