Situasi Israel Memanas, Kini Ilmuwan Nuklir Ancam Mogok

Eramuslim.com – Ilmuwan nuklir di Komisi Energi Atom Israel mengancam akan mengundurkan diri setelah disahkannya RUU pertama dari rencana perombakan yudisial pada hari Senin, menurut laporan Channel 13.

Puluhan ilmuwan yang “bertanggung jawab atas pengembangan kemampuan nuklir Israel” memutuskan akan kemungkinan pengunduran diri secara individual dalam beberapa pekan terakhir, Channel 13 melaporkan.

Belum ada aksi protes kolektif karena para ilmuwan masih berdiskusi dengan “kepala komunitas ilmiah militer,” tambah laporan itu, yang tidak mengutip sumber.

Menurut Times of Israel, fasilitas penelitian nuklir Dimona Israel Selatan, yang secara resmi disebut Pusat Penelitian Nuklir Shimon Peres Negev, adalah rumah bagi program senjata nuklir Israel. Padahal Tel Aviv tidak pernah mengonfirmasi memiliki senjata nuklir.

Ancaman tersebut muncul di tengah demonstrasio besar-besaran terhadap perombakan peradilan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, termasuk oleh ribuan tentara cadangan yang bersumpah untuk mengakhiri tugas sukarela mereka, sementara ratusan dokter Israel mengancam akan meninggalkan Israel dan bekerja di luar negeri.

‘Undang-undang kewajaran’ melewati pembacaan kedua dan ketiga pada hari Senin oleh mayoritas 64 dari 120 anggota Knesset, meskipun oposisi lokal meluas dan protes selama 29 minggu. RUU tersebut membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan pemerintah dan pengangkatan menteri yang dianggap ‘tidak masuk akal’.

Beberapa menuduh Netanyahu yang sudah lama mengabdi mendorong Israel menuju otokrasi.

Sementara itu, serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut, yang mewakili sekitar 800.000 pekerja, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan bersidang dalam beberapa hari mendatang untuk merencanakan pemogokan umum nasional sebagai tanggapan atas pengesahan RUU tersebut.

(Hidayatullah)

Beri Komentar