The Guardian Ungkap Alasan Utama Saudi CS Tuntut Penutupan Kantor Berita Al Jazeera

Eramuslim – Jujur, berani, lugas, dan tidak menutupi fakta kejadian menjadi faktor utama Arab Saudi CS menuntut penutupan kantor berita Al Jazeera. Pernyataan ini diungkapkan surat kabar asal Inggris “The Guardian” dalam penelusurannya mengenai sebab dan alasan penutupan kantor berita asal Qatar ini.

Tidak dapat dipungkirin bahwa Al Jazeera memiliki peran sangat vital dalam Musim Semi Arab 2011. Tentunya ini membuat resah rezim di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi yang menginginkan kebalikannya, tulis The Guardian seperti dilansir Arab 21.

Sejak mengambil peran di Musim Semi Arab, banyak pihak telah memaksa Al Jazeera untuk mundur dan menutupi fakta dari liputannya. Akan tetapi permintaan Saudi dan UEA kepada Qatar untuk menutup Al Jazeera membuktikan kedua negara telah menggunakan segala cara untuk menutup kantor berita ini.

The Guardian menyatakan bahwa persyaratan penutupan Al Jazeera yang ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi dan sekutunya sebagai syarat untuk mengangkat blokade Qatar adalah upaya untuk mengencangkan sekrup di Timur Tengah dan membunuh harapan terakhir untuk mencapai masa depan demokratis dan stabil.

Perlu di ingat bahwa kantor berita Al Jazeera telah mendapat 2 kali serangan bom saat mengabarkan peristiwa penting di kawasan Dunia Arab. Pertama kantor berita di Afghanistan yang dibom oleh Amerika Serikat selama perang melawan Taliban, dan yang kedua di Irak yang meyebabkan kematian koresponden di Baghdad, serta penangkapn lebih dari dua lusin wartawan terkait Al Jazeera.

Dan tidak lupa selama perang Irak, George Bush dan Tony Blair berdebat mengenai kemungkinan pemboman markas pusat Al Jazeera di ibukota Doha.

The Guardian mendapati bahwa serangan terbesar terhadap Al Jazeera di kawasan Dunia Arab terjadi dimana suatu negara dipimpin oleh seorang diktator, baik penutupan kantor stasiun ataupun penahanan jurnalis dan koresponden dengan tuduhan palsu.

Selain memainkan peranan sentral di Dunia Arab, Al Jazeera juga dianggap sebagai jembatan penting antara Barat-Arab dalam media komunikasi dan fakta terkini terkait perkembangan di kawasan yang tidak di dapat dari media Barat lainnya. (Rassd/Ram)