Wikileaks Kembali Rilis Dokumen Spionase Terbesar Amerika Serikat

Eramuslim – Situs berbagi informasi “WikiLeaks” kembali merilis satu set dokumen rahasia dengan nama “Year Zero”.  Dokumen ini mengungkap sejumlah rahasia terbesar badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligent Agency (CIA).

Dalam dokumen bermuatan lebih dari 8.000 halaman tersebut diperkirakan akan mengungkap upaya spionase badan-badan intelijen dan pemerintah AS, serta merusak upaya intelijen di seluruh dunia.

Di antara yang diungkap WikiLeaks terkait aktivitas CIA adalah sebagai berikut:

1. CIA memiliki kemampuan untuk masuk ke perangkat Android, iPhone dan segala macam komputer

Badan intelijen AS telah membuat berbagai macam malware untuk memata-matai hampir setiap bagian dari peralatan elektronik yang digunakan setiap orang. Termasuk pada perangkat iPhone, Android dan komputer yang menjalankan sistem operasi Windows, MacOS dan Linux.

Jika ini benar, perangkat tersebut dapat dikontrol dari jarak jauh, termasuk untuk mematikan atau menghidupkan. Sejumlah data yang dimiliki pengguna juga dapat didengar ataupun dilihat.

2. Berdasarkan poin pertama maka aplikasi seperti Signal, Telegram dan WhatsApp tak lagi aman

Aplikasi tersebut tidak lagi aman karena sebelum CIA dapat membaca ataupun mengirimkan ke pengguna lainnya sebelum terenkripsi.

3. CIA bisa menggunakan TV pintar untuk mendengarkan percakapan yang terjadi di sekitar mereka

Salah satu program CIA yang paling mengejutkan sebagaimana termuat dalam dokumen adalah “Weeping Angel”. Hal itu memungkinkan badan-badan intelijen untuk menginstal software khusus yang membuat TV menjadi perangkat yang dapat mendengar dan melihat aktivitas sekitar meskipun telah dimatikan.

4. CIA dapat meretas mobil dan menabrakkannya, memungkinkan “pembunuhan yang hampir tak terdeteksi”.

Banyak dokumen yang menyebutkan CIA memiliki alat-alat yang tampaknya memiliki fungsi yang berbahaya. Satu file, misalnya, menunjukkan bahwa CIA sedang mencari cara untuk meretas mobil dan mengendalikannya dari jarak jauh.

“Tujuan dari program tersebut tidak ditentukan, tapi itu akan memungkinkan CIA untuk terlibat dalam pembunuhan yang hampir tidak terdeteksi,” kata WikiLeaks.

WikiLeaks mengklaim bahwa sumber yang menyerahkan dokumen itu memiliki tujuan untuk memancing debat publik apakah CIA melampaui kewenangannya. WikiLeaks mengaku masih belum melihat seluruh dokumen. Ada 8.378 halaman file, beberapa di antaranya telah dianalisa tapi banyak yang belum.

Dokumen itu sedang dibagikan secara publik di situs WikiLeaks. Kelompok itu telah mendorong pendukungnya untuk terus mencari “cerita-cerita” baru dalam dokumen.

Terkait hal ini, CIA dan Gedung Putih menolak berkomentar. “Kami tidak mengomentari keaslian atau mengakui isi dari dokumen intelijen tersebut,” kata juru bicara CIA Jonathan Liu dalam sebuah pernyataan.

Google sendiri enggan mengomentari peretasan dalam platform Android yang dikelolanya, tetapi mengatakan sedang menyelidiki masalah ini. Demikian juga Apple Inc. yang menolak untuk dimintai komentar. (Kiblat/Ram)