3 Cara Rasulullah Mengatasi Orang Munafik

Eramuslim – SIFAT munafik sangat ditentang dalam Islam. Ada sejumlah ayat Alquran yang menjelaskan tentang ciri-ciri munafik dan sangat dibenci oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Saat berdakwah di Madinah, Rasulullah sering diganggu dan ditentang oleh kaum munafik.

Kaum munafik itu adalah mereka yang mengaku Islam, tapi ternyata berdusta dan berkhianat kepada Nabi. Mereka bersekongkol dengan suku-suku yang membenci Nabi.

Abdullah bin Ubay, tokoh kaum munafik di Madinah, membenci Nabi Muhammad karena jadi penghalang baginya berkuasa di Madinah. Abdullah saat ini berpotensi jadi pemimpin Madinah, tapi setelah Rasulullah hijrah dan mengubah tatanan kehidupan masyarakat sesuai tuntutan Islam, popularitas Abdullah menurun.

Abdullah murka dan membenci Nabi. Ia kerap mengolok-olok Nabi dan Islam, mengadu domba kaum muslimin, memfitnah dan bersekongkol dengan Yahudi yang memusuhi Nabi.

Rasulullah dalam sebuah hadist menjelaskan, “tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat.”

Kemudian ada hadits lain yang menjelaskan bahwa berdebat hingga melampaui batas termasuk dalam kategori munafik.

Guru Besar FDIK UIN Mataram NTB juga Sekjend Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan dalam artikelnya di kolom kajian tafsir jaringansantri.com menulis, bahwa ada tiga cara Rasulullah mengatasi orang munafik, yakni: