5 Cara Buat Anak Tahu Kebesaran Allah

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَلَكَهُۥ يَنَٰبِيعَ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِۦ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ حُطَٰمًا ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya : “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.”

  1. Berkendara ke tempat pembuangan akhir (TPA)

Sebagian besar dari kita akan membuang barang ke tempat sampah tanpa memikirkan ke mana perginya atau apa yang akan terjadi padanya. Kunjungi tempat TPA dan tunjukkan pada anak-anak, kemana sampah dibuang.

Kemudian bicarakan tentang jumlah tempat pembuangan sampah di kota dan tempat-tempat lain di mana sampah kita dibuang. Anak-anak anda mungkin akan terkejut dengan banyaknya limbah yang dihasilkan manusia. Ingatkan mereka Allah memerintahkan manusia untuk tidak makan dan minum yang berlebihan.

Tercantum dalam surat Al-Araf ayat 31 :

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Artinya : “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

  1. Cobalah menanam sesuatu

Ajak anak anda untuk menanam bunga, sayuran, atau buah. Selain mengajari cara menanam, ini juga menjadi bekal solusi terhadap kondisi alam sekarang yang kekurangan pepohonan. Anak-anak akan merasakan pencapaian dan keheranan ketika mereka melihat usaha mereka menghasilkan sesuatu yang berharga.

Ingatkan anak-anak anda, terlepas dari upaya manusia, Allah adalah satu-satunya yang memberikan hidup dan mati pada hal-hal yang ditanam manusia. Seperti yang disebutkan dalam Alquran surat An-Naml ayat 60 :

أَمَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ حَدَآئِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنۢبِتُوا۟ شَجَرَهَآ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

Artinya : “Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).”

 

4 . Kompos

Pengomposan adalah cara paling pasti untuk menyaksikan siklus kehidupan yang telah Allah ciptakan. Anak-anak dapat dengan mudah melihat dan mengalami sampah yang mereka buang ke tanah dapat menghasilkan lebih banyak makanan. Pengomposan memberi anak-anak cara praktis untuk mengalihkan limbah dan melindungi lingkungan.

  1. Berjalan di alam

Pergilah berjalan-jalan dengan anak-anak anda ke alam dan amati dengan cermat. Perhatikan ulat saat bergerak atau menghitung bagian daun maple. Bicaralah dan renungkan keajaiban dan keindahan ciptaan Allah. ROL