Meminta Maaf tapi Tak Dimaafkan, Bagaimana Sikap Kita?

Eramuslim – ISLAM selalu menganjurkan untuk senantiasa bersikap lapang dada dan saling memaafkan. Namun nyatanya hal ini tak selalu mudah dilakukan.

Sengaja maupun tidak sengaja, ada saja perkataan atau perbuatan yang mampu menyinggung dan menyakiti orang lain sehingga orang tersebut merasa enggan untuk memaafkan meski kita telah berupaya untuk meminta maaf. Lalu bagaimana solusi yang tepat terkait masalah ini?

Terkait hal ini, Pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor mengatakan, sikap mengakui kesalahan dengan meminta maaf kepada orang yang pernah kita berbuat salah kepadanya adalah tugas utama yang benar harus ditunaikan. Urusan dimaafkan atau tidaknya bukanlah tugas kita, karena sejatinya itu tergantung pada orang yang kita ajak bermaafan tersebut.

“Tugas kita ketika bersalah kita akui kesalahan kita. Kita minta maaf, jika orang itu tidak memaafkan kita ya selesai tugas kita. Yang penting cara minta maaf yang baik, tunjukkan penyesalan dan perbaiki,” ujar Habib Hasan, dikutip dari akun YouTube, Ahbaabul Musthofa Channel, Selasa (18/8/2020).

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan: “Barang siapa yang dimintakan maaf dan tidak mau memaafkan, maka dia (menyerupai) setan,”

Kenapa setan? Karena setan senantiasa senang akan perpecahan persaudaraan. Padahal, kemuliaan seseorang yang mau memaafkan kesalahan saudaranya adalah dibukakan pintu maaf untuknya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah yang Maha Pemaaf akan segala dosa dan khilaf yang hambaNya lakukan, maka sangat terpuji bila kita juga bisa bersikap terbuka dan memaafkan.