Masa Kecil

Jendela|oleh

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Itulah pepatah yang cocok buat menerawang fisik dan kecenderungan anak. Sayangnya, ada kacang yang dilupakan kulitnya.

Isyarat (2)

Tafakur|oleh

Di antara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya.

Belajar Menantu

Jendela|oleh

Ibu adalah sekolah buat anak-anaknya. Itulah ungkapan nasihat yang terkhususkan buat seorang ibu. Dari para ibulah, anak-anak bisa tumbuh lengkap dan sempurna: jasmani dan ruhani.

Tak Menyesal Jadi Petani

Dhuafa|oleh

Sejak jadi petani dan ikut Kelompok Tani Maju Jaya, kondisi keuangan Sugandi sontak melorot. Penghasilannya cukup untuk membeli beras satu atau dua hari saja. Padahal, ia ingin sekali semua anaknya tamat SMA.

Ada Kebanggaan Menjadi Guru

Dhuafa|oleh

Setiap pagi Adi berangkat dari rumahnya di Ledeng Sindang Sari menuju Tanah Sareal, lokasi MI. Ia mencoba menikmati profesinya, meski digaji Rp. 90.000 perbulan. Secara perhitungan materi, uang segitu tidak cukup menutup kebutuhan hidupnya.

Rasa Syukur

Jendela|oleh

Ungkapan syukur muncul dari bagaimana cara pandang melihat anugerah. Sekecil apa pun nikmat jika dilihat dari sudut yang lebih kecil, yang muncul selalu syukur: ah, masih ada yang lebih kurang. Tapi sayangnya, kadang satu bisa lebih besar dari dua.

Calon Montir Kapal dari Teluk Naga

Dhuafa|oleh

Sewaktu ditanya Adin, bapaknya, Qodir kecil mengaku kepingin jadi pembuat sekaligus montir kapal. Ia ingin membuat kapal atau perahu yang besar, agar bapaknya yang bekerja sebagai nelayan bisa dapat ikan banyak setiap hari.

Juwita yang Tak Punya Anus

Dhuafa|oleh

Malang benar nasib Juwita (2). Proses kelahirannya yang dibantu paraji, memang normal tanpa masalah. Hanya saja, dua minggu setelah lahir, orang tuanya baru mengetahui kalau  bocah itu tidak punya anus.