Renungan Aa Gym: Ikhtiar Agar Dicintai Allah

Eramuslim ā€“ PERNAHKAH kita membaca puisi seperti ini di depan teman-teman, jamaah pengajian, atau di hadapan handai tolan, “Ya Allah, Engkaulah segalanya bagiku, aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta-Mu.”

Kata-kata semacam ini boleh jadi hanya sekadar hiasan di bibir yang jauh dari hati. Kalau dibiarkan tanpa kenda|i, dia bisa berlanjut dengan rekayasa sehingga kental dengan penuh kemunafikan. Mengapa? Kita mengharapkan cinta Allah, tetapi kita mengumumkannya kepada orang-orang. Sebetulnya saat mengucap itu, kita sedang berharap dicintai dan diakui oleh makhluk. Ini main-main. Kita menjual nama Allah demi dianggap saleh dan salehah. Dan, Allah Mahatahu.

Saudaraku, kalau kita mengharap cinta Allah Ta’ala, caranya bukan dengan membuat pengumuman kepada orang-orang. Seperti puisi tadi, apalagi mencoret-coret dinding rumah kontrakan.Tetapi, tanyakanlah pada hati terdalam. Pernahkah kita benar benar berharap menjadi hamba yang dicintai Nya? Bulatkan tekad di dalam hati saja untuk menjadi hamba pilihan-Nya. Sesungguhnya, Allah pasti tahu siapa yang benar-benar ingin dekat kepada-Nya. Jadi, tekadkan dengan kuat di hati dan cukup di dalam hati. Hal ini adalah tahapan awal untuk mendapatkan cinta Ilahi.