Bagaimana Ending Cerita Ini?

Assalamualaikum,

Ibu, saya seorang gadis yang skrg lagi mengalami masalah yang complicated. Setelah ditinggal org tua laki-laki, saya pun harus menjadi tulang punggung keluarga, walaupun saya yakin Allah pasti telah memposting rejeki saya buat klrg, dan saya yakin rejeki pasti ada.

Walaupun skrg kerjaan saya skrg sangatlah berat, sy bekerja yang shrsnya pekerjaan kaum adam, sangat menyita waktu dan tenaga, terkadang saya letih sekali, tp demi klrg saya akan jalankan. Salahkah saya jika memimpikan pendamping yang bisa membantu saya meringankan beban hidup, membuat saya tersenyum dikala rasa letih yang menerpa diri. Yang bisa mengajak bersendau gurau.

Saya pun punya calon namun dg dia saya menjadi lebih stres, dan saya merasa menjadi tak ada smngt hidup jika share ama dia, rasanya hampa skli, padhal sy sgt mnecintainya.

Skrg sya menemukan org yang bs mengisi hidup saya, namun yang pahitnya dia udh berkeluarga dan ternyata di klrg dia pun ga nyaman, dia pun mengatakan sgt syg ama saya. Di rmh tangganya dia akan menempuh jln cerai dan bukan disebabkan oleh saya. Tapi dia terlebih dahulu akan istiqarah, di sisi ini saya scra tidak lngsung merasa bersalah juga, tp di lain sisi di hati kecil saya mengaharapkan dia.

Bagaimana ending ini?

Apayangharus sy tempuh, menjauhi dia dan mnghancurkan impian saya atau mengikuti air mengalir. Apakah saya salah dalam kondisi ini?

Bagaimana jalan Allah yang diberikan ke saya/ dan apa hikmah dr smua ini? Tolong masukan nya bu, untuk sy memilih jalan hidup.

Wassalam

MT

Assalamualaikum wr. wb.

Saudari MT yang dirahmati Allah

Menjadi tulang punggung bagi keluarga sepeninggal Ayahanda pastilah begitu berat, apalagi bagi seorang gadis seperti anda. sehingga tidak berlebihan jika anda mengharapkan mendapatkan seorang pendamping yang dapat meringankan beban hidup anda dan keluarga. Meski demikian berat beban yang harus anda pikul, anda masih meyakini bahwa Allah pastilah senantiasa memberikan kemudahan rezeki bagi keluarga anda, saya kira hal itulah yang menguatkan anda dalam menjalani hidup ini.

Meskipun anda telah memiliki calon pendamping, namun anda tidak merasa nyaman dengannya. Masalah anda bertambah lagi ketika anda merasa telah menemukan pria lain yang bisa mengisi kekosongan dalam diri anda. Tapi hal ini menjadi masalah baru karena pria tersebut masih berstatus suami orang.
Saya dapat memahami kegundahan yang anda rasakan, anda tentunya merasa dilema ketika anda merasa bersalah bila kehadiran anda dihatinya saat ini membuat pria itu menceraikan isterinya, meski pria itu mengatakan anda bukanlah alasan bagi perceraiannya. Dilain pihak anda juga merasa bila hal itu terjadi karena harapan anda sangatlah besar untuk memiliki pria impian anda.
Jika anda bertanya kepada saya bagaimanakah akhir cerita anda ini, tentu hanya andalah yang bisa memilih jawabannnya. Andalah yang harus bisa menganalisa permasalahan dan merancang solusi bagi masalah anda, sedangkan ketetapan akhir tentunya adalah Allah juga yang menentukan.

Dalam kondisi seperti anda, permasalahannya bukan salah atau benar. Apa yang terjadi pada anda tentu merupakan salah satu ujian bagi anda. Cobalah anda merenungkan manfaat dan mudharatnya bagi anda dan keluarga bila anda terus terjebak dalam masalah ini. Pikirkan dengan hati yang jernih konsekuensi logis yang akan menyertai anda ketika anda memutuskan untuk menjauhi pria itu atau bertekad untuk terus berharap memilikinya. Tidak ada salahnya meminta pendapat ibu atau saudara anda mengenai hal ini, karena bukan tidak mungkin pendapat mereka juga akan mempengaruhi keputusan anda nantinya.

Cara yang paling mudah tentu dengan memohon petunjuk Allah. Yakinlah segala masalah pastilah ada jalan keluarnya, mungkin endingnya sulit anda bayangkan sekarang. Namun dengan mencari solusi yang memiliki konsekuensi paling mudah anda hadapi serta mempersiapkan diri menerima hal paling pahit. Saya rasa anda mampu memilih jalan keluar terbaik.

Akhirnya sekali lagi perlu diingat bahwa anda adalah tulang punggung keluarga, tentu anda haruslah kuat dan tegar serta tidak menjadi rapuh menghadapi masalah ini. Ambilah sikap tegas dalam menentukan ending kisah anda ini, Jangan sampai tenaga dan pikiran anda yang sudah letih bekerja, semakin terkuras demi memikirkan masalah ini. Meninggalkan dia dengan konsekuensi hati anda mungkin akan terluka dan perlu waktu beberapa lama untuk sembuh. Atau anda memilih untuk terus berharap memilikinya dengan konsekuensi terjebak dalam permasalahan yang mungkin membuat hidup anda semakin berat dan rumit.

Dikemudian hari pastilah ada hikmah yang akan anda temukan dari ujian ini, wallahualam bishawab Wassalamualaikum wr.wb