Hukum Memotong Dana Bantuan Pemerintah

c). Ihya’ al-‘Ulumud Din: III/135

احياء علوم الدين الجزء الثالث ص 135

فَكُلُّ مَقْصُوْدٍ مَحْمُوْدٍ يُمْكِنُ التَّوَصُّلُ اِلَيْهِ بِالصِّدْقِ وَاْلكَذِبِ جَمِيْعًا فَالكَذِبُ فِيْهِ حَرَامٌ وَاِنْ اَمْكَنَ التَّوَصُّلُ اِلَيْهِ بِاْلكَذِبِ دُوْنَ الصِّدْقِ فَالْكَذِبُ فِيْهِ مُبَاحٌ اِنْ كَانَ تَحْصِيْلُ ذَلِكَ القَصْد مُبَاحًا

Artinya: Setiap maksud yang terpuji yang bisa dicapai dengan jalan benar dan bohong sekaligus, maka berbohong hukumnya haram. Tetapi jika bisa tercapai lewat berbohong dan tidak tercapai lewat kejujuran, maka berbohong diperbolehkan jika untuk mencapainya diperbolehkan.

Catatan: 

a).Tafsil di atas berlaku bagi penerima sedangkan bagi yang memerintahkan menulis hukumnya haram.

b). Bagi pihak penerima meskipun ada yang membolehkan dalam kondisi terpaksa, seyogianya tidak melakukan hal tersebut. (Rol)