Menjalani Ramadhan Di Masa Penuh Fitnah

Saudaraku, marilah kita gigih mengajak anak gadis dan isteri kita untuk menutup aurat dengan jilbab sebagaimana Allah perintahkan. Janganlah kita biarkan mereka menebar aurat di muka lawan jenis bukan muhrimnya. Sebab wanita yang menebar aurat tidak saja melanggar aturan Allah, tetapi mengajak orang lain turut bermaksiat.

Dalam hal keuangan, misalnya kita setiap hari disuguhi via sms di handphone tawaran untuk menerima pinjaman dengan skema kredit alias bunga alias riba. Tidak sedikit kaum muslimin yang tenang-tenang saja hidup dari memakan uang riba. Mereka seolah lupa bahwa dosa riba bukanlah termasuk dosa kecil, melainkan dosa besar. Sedemikian besarnya dosa ini sehingga Allah-pun mengancam dengan ancaman yang sangat hebat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (QS Al-Baqarah 278-279)

Sungguh benarlah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika memprediksikan salah satu tanda Akhir Zaman yaitu:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنْهُمْ أَحَدٌ
إِلَّا آكِلُ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْ أَصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman, tidak seorang pun dari mereka kecuali akan memakan riba. Dan barangsiapa tidak memakannya, maka ia akan terkena debunya.” (IBNUMAJAH – 2269)

Bahkan kita dapat saksikan bahwa dewasa ini telah terjadi dekadensi di segenap aspek kehidupan sehingga Rasulullah menggambarkan situasi kita ini dengan gambaran yang sungguh sangat mewakili:

َليُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا
انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ
بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ

“Sungguh akan terurai ikatan Islam simpul demi simpul. Setiap satu simpul terlepas maka manusia akan bergantung pada simpul berikutnya. Yang paling awal terurai adalah hukum dan yang paling akhir adalah shalat,” (HR Ahmad 21139).