Begadang Boleh, Ibadah Lebih Penting!

Begadang jangan begadang kalau tiada artinya
Begadang boleh saja kalau ada perlunya

(Begadang, Rhoma Irama)

Saya kira, pesan yang disampaikan Rhoma dalam lirik lagu Begadang sudah tepat. Begadang memang tidak layak dipelihara. Sebab, dampaknya tentu tidak baik bagi kesehatan. Jika tubuh tidak fit karena begadang, produktivitas kerja tentu terhambat. Inilah yang banyak terjadi di sekitar kita. Apalagi, saat ini dunia tengah disambut euforia Piala Dunia.

Sebagaimana diketahui, Piala Dunia 2010 yang dilangsungkan di Afrika Selatan (Afsel) menyedot perhatian jutaan manusia. Nah, bagi orang yang tinggal di sebagian wilayah, termasuk Indonesia, pertandingan-pertandingan Piala Dunia bisa dinikmati pada malam dan pagi dini hari. Namun, sejak perempat final hingga final, semua laga dilangsungkan pada dini hari (pukul 01.30 WIB).

Diperkirakan, final Piala Dunia 2010 antara Belanda versus Spanyol ditonton oleh kurang lebih 700 juta manusia. Fantastis. Sepak bola memang olahraga yang paling digemari di muka bumi ini. Wajar jika gaung Piala Dunia di Afsel itu mampu menyedot perhatian jutaan penikmat sepak bola.

Terlepas dari itu, hobi tidak harus mengorbankan hal lain yang jauh lebih penting. Meski menonton sepak bola pada dini hari, ibadah pada pagi buta pun hendaknya tidak ditinggalkan. Misalnya, salat Hajat ataupun salah Tahajud.

Sayang, hal tersebut agaknya masih dianggap kurang penting. Alasannya, toh itu hanya salat sunah. Pandangan seperti inilah yang mampu menggoyahkan ghirah dalam beribadah. Itu harus diubah sekarang juga!

Lihat saja, ketika pertandingan final turnamen sepak bola terakbar sejagat tersebut dihelat, banyak pegawai yang telat ngantor setelah begadang. Karena pertandingan baru berakhir subuh, tidur pun ikut molor. Dampaknya, tubuh kurang fit saat harus bekerja pada pagi hari.

Acara nonton bareng final Piala Dunia yang digeber di berbagai tempat mampu melenakan kita. Begitu enjoy-nya, ibadah salat malam tersisihkan. Efek lainnya dari begadang nonton bareng adalah telat ngantor. Bahkan, beberapa kantor pemerintahan dan kantor dewan tampak lengang. Itu terjadi karena banyak pegawai dan pejabat yang molor setelah begadang nonton sepak bola.

Tentu saja, mengorbankan sesuatu (ibadah dan kerja) yang penting demi hobi atau hiburan adalah langkah yang kurang bijak. Apalagi bila pekerjaan yang ditinggalkan berkaitan dengan pelayanan publik. Busyet dah…

Seorang pakar kesehatan tidur mengatakan, begadang memiliki efek yang kurang baik bagi kesehatan. Salah satunya, membuat tubuh letih sehingga berdampak pada menurunnya produktivitas kerja.

Kalau toh begadang dengan alasan bahwa Piala Dunia kan cuma empat tahun sekali, itu pun sebenarnya bisa disiasati. Kita bisa melihat tayangan ulangnya atau bisa mengaksesnya di internet. Jika kita mampu total demi sebuah hiburan, ibadah pun seharusnya bisa demikian. Tidak adil rasanya jika kita menunda ibadah salat malam demi sebuah hiburan yang tak bisa menolong di akhirat nanti. So, pikirkan kembali jika hendak begadang tanpa alasan yang jelas.

Graha Pena, 12 Juli 2010
www.samuderaislam.blogspot.com
[email protected]