Outlandish dan Duka Palestina

Look into my eyes Tell me what you see You don’t see a damn thing Cause you can’t relate to me

(Look Into My Eye, oleh Outlandish)

Meskipun lagu yang ditulis Gihad Ali, penyair muda Palestina, ini memiliki aransemen genre hip-hop yang cukup riang, lirik yang dibawakan sangatlah dalam jika kita mau meresapinya.

Lagu tahun 2006 ini dimulai dengan bait yang cukup menghentak kesadaran. Mempertanyakan kepedulian, empati dan ukhuwah kita.

Lihatlah ke dalam mataku Katakan, apa yang engkau lihat Kau tidak melihat sesuatu apapun jua Karena engkau tidak terikat dengan diriku

Apakah kita sudah bisa merasakan duka mereka (Palestina)? Jika belum, maka bisa jadi kita tidak terikat/berhubungan/nyambung dengan kaum Muslimin yang berada di tanah para Nabi yang sedang berduka.

Sungguh sangat miris. Rasulullah SAW telah memperingatkan,

Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka. (HR Abu Dawud)

Astagfirullah hal adzim… lalu siapakah yang kaum muslimin itu? Apakah kita ataukan yang tersiksa di tanah para Nabi itu? Jika orang-orang yang berada di Palestina merupakan kaum Muslim yang sedang menderita, maka apakah ketidakpedulian kita sudah cukup membuat kita hengkang dari golongan Muslimin?

Sampai Kapankan Duka Itu Akan Berkepanjangan

Penderitaan muslim di sana sudah cukup jauh, enam puluh tahun sudah usia penjajahan Zionis laknatullah merajalela.

See I’ve known terror for quite some time Fivety seven years so cruel Terror breathes the air I breathe It’s the checkpoint on my way to school Terror is the robbery of my land And the torture of my mother The imprisonment of my innocent father The bullet in my baby brother The bulldozers and the tanks The gases and the guns The bombs that fall outside my door

Tahukah engkau, aku sudah mengenal teror semenjak lama. Lima puluh tahun yang kejam. Teror menghirup udara yang kuhirup. Pos pemeriksaan di jalan menuju sekolahku. Teror berupa perampasan tanahku. Dan penyiksaan ibuku. Pemenjaraan ayahku yang tidak bersalah. Peluru yang bersarang di tubuh adik bayiku. Buldoser-buldoser dan tank-tank. Gas-gas dan senjata-senjata. Bom-bom yang jatuh diluar pintu rumahku.
(potongan lirik di lagu Look Into My Eye, oleh Outlandish)

Lalu, Apakah yang Kita Bisa Perbuat..?

Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR Muslim)

Pertanyaannya adalah, apakah kita mau memiliki iman yang paling lemah? Atau, sudahkah kita memiliki iman, meski hanya yang paling lemah sekalipun?

Ataukan kita sedang asyik dengan diri sendiri, kepentingan-kepentingan, kesenangan-kesenangan ataupun tujuan-tujuan pribadi semata. Atau jangan-jangan kita sedang terlena kenikmat berkubang dalam syahwat dan nafsu yang melenakan. Naudzubillah…

Kemenangan Hanya Milik Orang-orang yang Bertakwa

Ooohh, let’s not cry tonight I promise you one day it’s through Ohh my brothers, Ohh my sisters Ooohh, shine a light for every soul that ain’t with us no more Ohh my brothers, Ohh my sisters!

Ooohh, usahlah menangis malam ini. Aku berjanji suatu hari nanti ini semua akan berlalu. Ohh saudaraku, ohh saudariku. Oooh sinari cahaya untuk setiap ruh yang tidak bersama kita lagi (dengan mendoakannya). Ohh saudaraku, ohh saudariku.
(potongan lirik di lagu Look Into My Eye, oleh Outlandish).

Janjiku untukmu saudara-saudariku. Tetes kesedihan air mata yang mengaliri pipimu adalah dukaku, senyuman yang mengembang di bibirmu adalah cita-citaku.

Semoga Allah menjadikan kami muslim yang bertakwa, agar ia memberikan kemenangan kepada kita semua. Takwa dalam pengertian yang sesungguhnya.

Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala (QS. Ibrahim: 15)

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. An-Nuur: 51)

—000—
”Untuk sebuah cinta yang harus selalu bergelora… cinta karena Allah untuk saudara-saudariku di sana”
http://genkeis.multiply.com