Semua Orang Ingin Berqurban

Beberapa hari yang lalu, ada seseorang menelepon ke kantor ACT, “Pak, saya berapa harga seekor kambing qurban melalui ACT?”

Setelah mendapat jawaban dari seorang petugas ACT, bahwa harga seekor kambing qurban Rp 775. 000, – sedangkan sapi atau kerbau Rp 5. 750. 000, -/ekor, perempuan yang menelepon itu bertanya kembali, “uang saya hanya Rp 350. 000, – apakah saya bisa ikut berqurban?”

Sejenak terdiam, petugas ACT itu langsung menjawab lugas, “Bisa bu, tidak perlu khawatir. Dengan uang sebesar itu ibu akan tetap bisa berqurban, ” jelasnya dengan sopan dan meyakinkan.

Memang, jumlah uang yang disebutkan perempuan di seberang telepon itu tidak mencukupi untuk harga seekor kambing, bahkan separuhnya pun tidak. Menjadi tugas kami untuk menjaga semangat berqurban setiap orang, sebab teramat banyak orang yang berkeinginan bahkan menjadikan qurban sebagai salah satu cita-cita tertingginya. Namun karena alasan keterbatasan ekonomi dan kebutuhan lainnya yang dianggap lebih mendesak, maka kesempatan berqurban pun seringkali menguap begitu saja dengan satu harapan, “Insya Allah tahun depan bisa berqurban”.

Masalahnya kemudian, peristiwa setiap tahun menjelang hari raya qurban selalu berulang. Kejadiannya pun persis sama dengan tahun-tahun sebelumnya, kesempatan berqurban terkalahkan oleh kebutuhan primer lainnya. Harapan “tahun depan insya Allah bisa berqurban” selalu menjadi harapan yang terus diperbaharui setiap usai hari raya Idul Qurban.

Berqurban adalah hak sekaligus keinginan, mimpi dan cita-cita setiap orang yang beriman. Meski pada akhirnya, berqurban bagi sebagian besar orang tetap sebatas keinginan, masih menjadi mimpi dan sekadar cita-cita yang entah kapan kan terwujud. Namun meski sekadar memiliki keinginan, punya mimpi dan cita-cita berqurban, itu sudah lebih baik daripada tidak ada niat sedikit pun untuk berqurban. Selama keinginan dan mimpi itu terus terpatri dalam jiwa dan tak pernah lekang digerogoti waktu, maka suatu waktu di tahun yang akan dating seseorang sangat mungkin melumuri tangannya dengan darah qurbannya sendiri.

Kewajiban kita bersama untuk sama-sama menjaga agar keinginan, mimpi dan cita-cita berqurban setiap orang tetap bersemayam, hingga akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan. Seperti yang kami lakukan kepada ibu yang bertanya, apakah ia bisa berqurban hanya dengan jumlah uang yang kurang dari separuh harga qurban. Sungguh, segenap keyakinan kami ingin mengatakan bahwa ibu yang memiliki niat dan tekad kuat berqurban dengan uang yang seadanya itu, sesungguhnya sudah mendapatkan nilai berqurban meski hari raya Idul Qurban masih jauh.

Allah dan para Malaikat-Nya senantiasa tersenyum menyaksikan setiap hamba yang secara ikhlas menanamkan sebiji zarah niat kebaikan, sekali lagi, sebiji zarah niat kebaikan. Meski baru sebatas niat dan keinginan kuat untuk melakukan sebuah kebaikan, tentu sangat bernilai di mata Allah.

Kita sadari, tak satu pun di antara kita yang bisa mengklaim bahwa ibadah siapa yang akan diterima Allah. Seperti halnya tak satu pun dari kita yang boleh menyebut diri paling bertaqwa di mata Allah. Belum tentu infak yang kita keluarkan setiap hari lebih bernilai dari infak seseorang yang hanya melakukannya sekali seumur hidupnya. Tidak ada jaminan jumlah sedekah yang banyak lebih membuat Allah tersenyum dibanding uang receh yang disedekahkah seorang kaum dhuafa. Begitu juga dengan ibadah-ibadah lainnya, seperti shalat, puasa, haji, juga qurban.

Hewan qurban siapa yang paling bernilai di mata Allah? Tentu semua kita berharap persembahan qurban kita lah yang lebih bernilai. Namun hak prerogatif penilaian tetap terletak di tangan Allah. Hanya Allah sahaja yang tahu, dan kita hanya bisa berusaha melakukan yang terbaik, menjaga keikhlasan hati, serta meluruskan niat di setiap aktifitas ibadah kita.

Oya, boleh jadi, meski uangnya tak seharga seekor kambing. Justru ibu itulah yang detik ini sudah menggenggam pahala berqurban dari Allah SWT, meski pun hari raya Idul Adha masih beberapa hari lagi. Wallahu ‘a’lam (gaw)

***

Berqurban melalui program QURBANKU untuk korban bencana, hubungi ACT 021-7414482