Mana Pekikmu Jenderal?

Di dunia atletik tidak ada yang tak mengenal Derek Redmond, atlet Inggris kelahiran 1965. Berbagai gelar, Inggris, Persemakmuran, Eropa dan dunia sudah ia koleksi. Prestasinya luar biasa.

Derek menperoleh penghargaan khusus dari IOC, saat Olimpiade Barcelona 1992. Ia tidak memperoleh medali apa pun di kelas 400 meter. Tapi, kisahnya lebih tinggi harganya dari sekedar medali emas.

Dalam partai final, Derek sedang berpacu dengan Quincy Watts (gold), Steve Lewis (silver) keduanya dari Amerika. Namun tiba-tiba _cedera hamstring_ menyergapnya. Derek terjatuh. Semua pelari meninggalkanya. Ia coba bangkit dan berlari kecil. Tapi rasa sakit menyergap begitu dahsyat.

Derek kembali berdiri dan ia lawan rasa sakit. Sang Ayah pun datang ikut memapahnya. Beberapa kali petugas medis menghampiri, tapi sang Ayah mengusirnya.

“Aku harus sampai finis….,” bisiknya di antara rasa sakit yang dahsyat.

“Ayo nak, kamu pasti bisa,” jawab sang Ayah.

Drama itu disaksikan miliaran pasang mata di dunia. Setelah bersusah payah, mengalahkan rasa sakit yang luar biasa, Derek yang dibantu sang Ayah sampai juga di garis finis. Sekitar 65 ribu penonton mengelu-elukannya. Miliaran pasang mata, basah karena air mata haru dan bangga. Sang juara pun menghampiri dan memeluknya.

Ingat itu, Jendral? Saat ini, kami mengajakmu untuk menjadi Derek Redmond itu. Kami ingin memapahmu hingga garis finis.

Tapi, di manakah engkau, Jendral? Di mana semangatmu, Jendral? Di mana timbul dan tenggelammu, Jendral?

Lihat Jendral, garis finis sudah di depan mata. Bangkit, Jendral! Lihat kami masih ada di sekitarmu!

Sejauh ini, semua tau, kita begitu luar biasa, Jendral!!! (*)

Penulis: M. Nigara (Wartawan Senior)

(sumber)