Surat Pejuang HAMAS di Gaza untuk Muslim Indonesia

Wahai saudaraku di Indonesia, negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar?.

Apa karena sulit mencari rizki disana?
apa negeri kalian di blokade juga?

Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade.

Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencangkupkan rizki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan.
Ya mereka menikah di sela – sela serangan agresi Israel.
Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku.
Dan perdana menteri kami Ust. Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai saudaraku di Indonesia, terkadang sayapun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negeri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin kalian yang telah baca. Dan banyak buku – buku pasti sudah kalian baca.

Kalian pun bersemangat kan? itu karena kalian punya waktu.

Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini.
Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh.
Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami. Kami disini sangat menanti- nantikan saat halaqah tersebut walau hanya 1 jam. Tentu kalian bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun – rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum dan takaful disana.