Surat Pejuang HAMAS di Gaza untuk Muslim Indonesia

Namun, mengapa di negeri kalian katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit – parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dari informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus arbosinya untuk wilayah Asia.

AstaghfirullăH.
Ada apa dengan kalian?

Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu?

Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa.

Memang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi – bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan – selokan atau got – got apalagi di tempat sampah.

Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing – puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel.

Saudraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negeri ini.

Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara – saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 orang diantaranya adalah anak – anak kami.

Namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki – laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!