Masjid Al-Aqsha: Tanggapan dari Kesalahan Orang Yang Menyalahkan

Bismillahirrohmanirrohiim..

Sebelumnya maaf apabila tulisan saya tentang kesalahan dalam aksi PKS telah membuat antum —para kader dan simpatisannya— merasa gerah. Alhamdulillah saya telah membaca tanggapan di Surat Pembaca yang berjudul "Tentang Masjid Al-Aqsha: Kesalahan Orang yang Menyalahkan", yang ditulis oleh Ustadz Sarimin.

Sekali lagi saya nyatakan permintaan maaf, apabila tulisan saya antum tanggapi sebagai ‘menyalahkan’. Padahal telah saya tegaskan bahwa tulisan itu untuk meluruskan atau mengoreksi, namun sepertinya terjadi salah paham.

Keterbatasan tulisan sebagai media kadang memiliki kekurangan, apalagi bagi penulis amatiran seperti saya. Awalnya saya tidak mau menanggapi tanggapan tersebut, namun setelah saya pertimbangkan, maka semoga menjawabnya adalah yang terbaik. Semoga tidak terjadi perdebatan berkepanjangan, dan dapat selesai dengan ishlah.

Entry point yang saya dapat dari tanggapan Ustadz Sarimin adalah, bahwa saya salah mengatakan Masjil al-Aqsho itu bukan hanya masjid yang berkubah hijau, tapi juga termasuk Kubbah as-Sakhro, Masjid, Pintu Gerbang, Air Mancur Umum, Kubah-kubah, dinding-dinding dan bangunan dalamnya. Dan Tembok Buroq, Ribat al Kurd, Pintu Al Maghariba dan seluruh bangunan yang berada di tembok barat seperti Sekolah Tankziye juga termasuk bagian komplek al-Aqsho.

Saya ucapkan terima kasih atas penjelasannya. Memang saya juga memahami bahwa Komplek Masjidil Aqsho seperti yg antum jelaskan.

Maksud saya mengoreksi kesalahan gambar dan replika Masjid al-Aqsho yg ternyata kubbah as-Sakhro itu begini: bangunan utama dan yang digunakan sebagai simbol al-Aqsho adalah masjid yang berkubah hijau. Dan upaya-upaya penghancuran al-Aqsho oleh zionis difokuskan pada bangunan ini, yaitu Masjid berkubah hijau.

Kalau antum pernah mendengar aksi penggalian terowongan dibawah al-Quds, maka terowongan itu difokuskan digali dibawah bangunan yang berkubah hijau. Apabila antum pernah mendengar upaya pengrusakan al-Aqsho berupa pembakaran dan percobaan pemboman, maka hal itu dilakukan pada bangunan yang berkubah hijau.

Dan masih banyak lagi makar-makar keji zionis yang fokus utamanya dilakukan pada bangunan berkubah hijau, semoga sebagian contoh ini telah cukup untuk membuat antum paham.

Dan saya tegaskan, bahwa saya bukannya tidak menganggap kubbah as-Sakhro bagian dari komplek Masjidil Aqsho. Saya juga memahami bahwa Komplek Masjidil Aqsho adalah seperti yang antum kutip dari perkataan Syaikh Raid Sholah dan Mujiruddin al-Hanbaly.

Antum harus bisa membedakan antara penyebutan masjidil Aqsho sebagai kompleks dengan sebagai simbol akhi. Ingatlah akhi, bahwa pengalihan al-Aqsho yang berkubah hijau dengan kubbah as-Sakhro adalah salah satu upaya zionis untuk memperlancar pendirian kuil sulaiman diatas reruntuhan al-Aqsho.

Saya tegaskan kembali, bahwa penyebarluasan kubbah as-Sakhro sebagai simbol al-Aqsho adalah salah satu rencana zionis untuk mengalihkan perhatian ummat dari Masjid al-Aqsho. Yang mana masjid al Aqsho sudah banyak rusak disana-sini, sedangkan kubbah as-Sakhro masih bagus. Akibat dari hal ini adalah kurang tanggapnya ummat dengan makar keji zionis karena menganggap bahwa masjid al Aqsho masih bagus.

Saya juga menyayangkan sebagian kader PKS yang memberikan tanggapan kurang lebih seperti ini:

"Daripada mikirin gambar, lebih baik memikirkan apa yang bisa kita perbuat?"

"LEBIH BAIK Berkarya NYATA. Dengan Harta Maupun Jiwa. Daripada Hanya Beretorika."

Masya Allah, ungkapan-ungkapan tersebut dan yang sejenisnya sungguh menggambarkan bahwa masih banyak aktivis-aktivis Islam yang kurang perhatian terhadap al-Aqsho.

Ya ikhwah, sadarlah. Bahwa lobi zionis telah amat massif untuk mendirikan kuil sulaiman diatas fondasi al-Aqsho. Al-Aqsho yang mereka rencanakan untuk dipindahkan ke Makkah adalah bangunan utama Al Quds yang berkubah hijau. Jadi ini bukan masalah sepele.

Masjid yang ditutup dan dijaga militer israel, sehingga kaum muslimin palestina tidak dapat menggunakannya untuk sholat adalah bangunan yang berkubah hijau. Masjid yang berkubah hijau itulah yang selalu di tutup dan dijaga militer israel.

Wallahut-taufiq.

Saya cukupkan sampai disini, semoga dapat dipahami sebagaimana mestinya.

***

Kalau memang tulisan saya yang sebelumnya salah, saya berharap kepada DPP PKS (atau panitia penyelenggara atau pihak yang sah untuk bertanggungjawab) yang memberikan penjelasan. Karena khawatir tanggapan dari pihak yg tidak sah untuk bertanggung jawab hanyalah akan menimbulkan perdebatan dan kesalahpahaman (tidak sesuai dengan keadaan panitia yang sebenarnya). Semoga pihak yang sah dapat memberikan klarifikasi, apakah memang telah terjadi kesalahan atau bagaimana.

Salam ukhuwwah,

Tegoeh Al Banna
email/fb: [email protected]
blog: tegoeh.multiply.com