Tragedi yang Terlupakan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembaca yang insya Allah dirahmati oleh Allah. Masih sangat lekat dibenak kita bagaimana tragedi Situ Gintung beberapa tahun silam yang memakan ratusan korban jiwa. Apakah penyebabnya? Bukankah karena memang tanggulnya yang sudah rapuh dan tidak mampu menahan bebah luapan air?

Ya memang, tanggulnya sudah rapuh untuk mampu menahan debit air terlalu besar. Namun, dibalik itu semua Allah sedang mengingatkan kita bagaimana tempat tersebut disalahgunakan. Setiap malam minggu muda-mudi berkumpul di tempat tersebut untuk bersenda gurau dan tak jarang mereka lewat batas.

Terlepas itu semua, kini tempat tersebut sudah bagus kembali. Setiap sore ramai pengunjung datang untuk menikmati keindahannya. Tetapi miris hati rasanya jika melihat tempat itu tidak ada perubahan yang lebih dari segi pemanfaatannya. Menjelang sore sampai malam tiba, tempat tersebut dijadikan tempat nongkrong muda-mudi yang pacaran, bahkan lebih parah dari sebelum direnovasi. Mereka semua sudah tidak canggung lagi memperlihatkan kemesraan mereka ditempat umum. Disepanjang jalan hampir selalu ada saja pasangan yg sedang berduaan.

Lebih dari itu, ketika pagi seperti biasanya Saya olahraga di tempat tersebut bertepatan dengan tahun baru. Saya melihat masih ada beberapa pasangan yang masih berduaan. Astagfirullah.. kemanakah rasa malu mereka?

Tidakah mereka ingat bagaimana air bah beberapa tahun yang lalu menyapu tempat tersebut? Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka dan mengampuni kita semua. Aamiin Ya Rabb..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

 

Oleh: Siti Syarah, Pend. Matematika – Universitas Muhammadiyah Jakarta.